Raja yang pergi sementara untuk menenangkan dirinya dari kegalauan ,ditemani oleh sang Asisten Raja yang setia menemaninya. Setelah mempersiapkan diri dan pergi meninggalkan istana, Kekuasaan Kerajaan pun dipegang oleh Kedua anaknya yaitu Naga dan Buaya.Â
Namun disaat raja sudah meninggalkan istana, Naga Memiliki tabiat buruk yaitu mengadakan pesta untuk perayaan dirinya sebagai raja baru, walaupun sempat dikecam dan diperingatkan oleh saudaranya, si Buaya untuk tidak peelu melakukan pesta yang justru menghamburkan uang Rakyat.
 Dan akhirnya perselisihan pun terjadi, Naga dan Buaya pun Berperang. Hingga Raja dan asistennya kembali ke kerajaan, namun Raja malah menemui Kedua anaknya sedang bertengkar. Raja kecewa dan mengutuk kedua putranya menjadi Buaya untuk menjada Pulau Mintin, sedangkan Naga dikutuk untuk menjaga Sungai Kapuas yang terkenal itu.Â
Pada akhirnya raja merasa bersalah kepada rakyatnya. Dan dengan segala kebijaksanaannya, ia menyerahkan Kekuasaan kerajaannnya kepada Sang Asisten Raja tsb. Dan berakhir lah Cerita Kutukan Pulau Mintin.
Pesan yang terkandung didalamnya adalah Kebijakan seorang raja dalam Kekuasaannya, dan Pentingnya menjaga amanah yang diberikan demi kepentingan / kemaslahatan orang banyak, bukan justru malah menyelewengkan Amanat dan wewenang yang sudah di percayakan. Mungkin itu sebagian dari Hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dari Cerita KUTUKAN PULAU MINTIN.
NILAI-NILAI DALAM DONGENG
Apabila cerita rakyat itu dikaji dari sisi nilai moral, maka dapat dipilah menjadi nilai moral individual, nilai moral sosial, dan nilai moral religi. Adapun nilai-nilai moral individual meliputi:
1. kepatuhan
2. keberanian
3. rela berkorban
4. Â jujur