Dikesempatan yang sama, Erma Husnul Khotimah, tim pengajar,  mengungkapkan kesan awal bergabung 5 tahun yang lalu agak kaget dan shock, ternyata  ada sekolah khusus di daerah pelosok dan kondis murid baik kesehatan dan hal lain masih  memprihatinkan, namun dengan berjalannya waktu seminggu sebulan dan berganti tahun, Alhamdulillah rasa kasih sayang itu timbul hingga saat ini, ungkapnya.
"Selain mengajar akademik kami juga mengutamakan pengenalan tentang  pelajaran Aqidah, Tauhid, rasa bersyukur, membangun rasa percaya diri, dan kemandirian", paparnya
Pada awalnya ada kendala baik dari murid maupun pihak orang tua, namun dengan penjelasan kepada orang tua bahwa rasa bersyukur, percaya diri dan kemandirian sangatlah penting untuk bekal mereka, Alhamdullilah proses bisa berjalan dengan baik, tandasnya.
"Kami juga mengupayakan dan mencari bakat  masing masing murid agar mereka  bisa memaksimalkan kemampuan  potensi diri kemudian dapat menghasilkan suatu yang lebih produktif, mempunyai nilai tambah dan tentunya bisa dijual", harapnya menutup pembicaraan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H