Bunda membayangkan sedang berada di sebuah kebun.
Ayah sedang membaca buku di kamar. Mendengar pembicaran di teras, Ayah keluar kamar. Lalu menghampiri mereka.
“Hei, kalian belum tahu ya. Kita bisa menanam sayuran dan buah-buahan walaupun tidak memiliki tanah,” kata Ayah.
Bunda mengernyitkan dahi.
Malika mendelik kaget, “Bagaimana menanam tanpa tanah? Apa bisa?” tanyanya keheranan.
“Iya, menaman kan harus ada tanahnya,” komentar Ghania.
Ayah tersenyum.
“Menanam sayur tidak harus dengan tanah. Bisa banget. Hanya butuh air, dan cahaya matahari. Media tanamnya juga bisa menggunakan botol bekas, pipa pralon, box steroform bekas buah dan sebagainya,” kata Ayah.
“Wah, menarik sekali. Jadi tidak perlu punya lahan ya,” sahut Bunda.
“Betul banget!” jawab Ayah.
“Apa kita bisa ikut menanam?” tanya Ghania.