Mohon tunggu...
M.Abdussalam Hizbullah
M.Abdussalam Hizbullah Mohon Tunggu... Administrasi - mencoba menulis meski tidak berbakat

jika tulisanku ini bermanfaat, bagikan pada orang lain agar manfaatnya tidak terhenti padamu. 😘😘

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bisu dalam Bicara

15 Mei 2018   09:59 Diperbarui: 15 Mei 2018   09:59 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hoooo... berbicara di depan umum itu bukan perkara mudah. Banyak orang yang memiliki wawasan yang cukup luas, tetapi ketika berbicara di depan umum, mereka malah mengalami demam panggung. 

Ada juga yang berbicara dengan terbata-bata. Ada juga yang hanya terdiam. Hal ini bukan karena mereka tidak bisa berbicara dengan baik, tetapi mereka tidak memiliki pengalaman yang cukup untuk membuat mereka dapat berbicara dengan baik di depan umum. Sehingga kemampuan public speaking mereka tidak terasah dengan baik. hal itulah yang membuat mereka menjadi bisu dalam berbicara.

Jika dikilas balik dalam sejarah bangsa Indonesia, berapa banyak sih orator handal negara kita? Ir. Sukarno? Moh. Hatta? Amin Rais? Jika dikalkulasikan, hanya sedikit dari rakyat Indonesia yang menjadi orator handal. 

Memang belum dilakukan penelitian secara khusus mengenai hal ini, tetapi jika diperhatikan dengan seksama dengan melihat kuantitas rakyat Indonesia saat ini, orator-orator handal dari negara kita hanya sepersekian persen dari keseluruhan rakyat Indonesia. bahkan mungkin tidak sampai 10 persen. Hal itu menunjukkan bahwa untuk dapat memiliki public speaking skill yang baik, memang bukan perkara yang mudah.

Poin pentingnya adalah, public speaking skill itu tidak bisa dikuasai dengan baik tanpa adanya praktek yang terus dilakukan. Maka dari itu, yang perlu dilakukan hanya terus-menerus melakukan pembicaraan di depan umum hingga terbiasa dan membuat public speaking skill lebih terasah. Ala bisa karena biasa. Pepatah lama ini memang sangat cocok untuk mengasah kemampuan public speaking. Agar kelak kita tidak lagi bisu dalam berbicara.

M. Abdussalam Hizbullah -- 15 Mei 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun