"Ahok telah menghina umat Islam! Dia bilang "dibohongi Al-Maidah Ayat 51"! Kan jelas menghina Al-Quran!!!"
"Pak, yang bilang gitu Buni Yani. Kalau Ahok kan bilangnya "dibohongi pake Al-Maidah Ayat 51". Jadi bukan Al-Qurannya yang bohong pak, tapi oknum-oknum tertentu yang menggunakan Al-Maidah Ayat 51 untuk membohongi rakyat supaya tidak memilih Ahok."
"Podo wae! Saya, FPI, PKS, MUI, Gerindra dan HTI tersinggung!"
"Koq pak Amien, FPI, PKS, MUI, Gerindra dan HTI tersinggung? Jangan-jangan pak Amien, FPI, PKS, MUI, Gerindra dan HTI tersinggung karena memang pernah menggunakan Al-Maidah Ayat 51 untuk melarang rakyat memilih Ahok? Whuaa... pak Amien. Menurut Bocah sih, cara yang bapak dan lainnya gunakan itu percuma. Rakyat Jakarta sekarang sudah pinter-pinter. Bahkan 80% rakyat Jakarta sudah pinter akses Internet, jadi mereka bisa mendapatkan informasi yang lebih akurat pak. Mereka pasti mengetahui, bahwa yang Ahok singgung bukan agama Islam, tapi oknum-oknum yang menggunakan Agama untuk kepentingan politik mereka. Bapak pasti lebih tahu dari Bocah, manakah yang lebih banyak, orang Jakarta atau orang luar kota Jakarta yang ikut demo? Terus buat apa sih demo bawa anak-anak? Mereka kan masih kecil, dan tugas mereka seharusnya belajar di Sekolah, bukan ikut demo!!"
"Hush... kalau itu jangan tanya saya, kamu tanya aja sama FPI. Mereka tuh yang suka bawa anak-anak. Hmmm... tapi MUI sudah mengeluarkan fatwa bahwa Ahok bersalah! Pasti ada pengaruhnya, semakin banyak warga DKI yang tidak akan mendukung Ahok... Hahahaha..."
"Pak Amien... fatwa Ahok bersalah dari MUI merupakan blunder yang sangat parah. Coba bayangkan, tanpa memanggil Ahok untuk membela diri dan dimintai keterangan, koq langsung ambil menghakimi? Dimana letak keadilan? Apakah memang seperti itu pengadilan menurut Hukum Islam?"
"Bocaaah... kamu kkkuurraaaangggg aajjjaarrrr!!!"
"Pak Amien... pak Amien..."
"Waduh, pak Amien pingsan!!!"
Kaburrrrrrr.......
Begitulah percakapan kemarin malam antara Bocah Tua Nakal dengan Bapak Amien Raiso Popo, pedagang gudeg dari Djogja yang sekarang sudah pensiun.