Politikus PDI Perjuangan, Adian Napitupulu mengatakan, "Dalam waktu tiga bulan setengah, apakah sanggup mengumpulkan satu juta KTP dengan data yang secara logika berat? Mesinnya bukan mesin anak ranting yang punya cabang sampai RT/RW. Misalnya, PDI Perjuangan ada 200-an anak ranting,"
Maksud Adian Napitupulu tuh begini...
Secara logika berat, ga mungkin dalam waktu 3 setengah bulan terkumpul KTP 1 juta.
PDI-P yang punya anak ranting sampai 200an hingga ke RT/RW saja ga sanggup kumpulkan KTP sebanyak 1 juta.
Hehehe...Â
Oh, Adian... oh Adian...
Kamu tuh kan sudah jadi anggota Dewan...
Kalau yang Adian pake logika zaman batu, ya berat donk...
Sekarang sudah tahun 2016, bukan tahun 1998 lagi...
Indonesia sudah banyak mengalami kemajuan...
Pengumpulan KTP, selain lewat jalur booth di mall, juga bisa dilakukan secara online.
Di Jerman dan Belanda, ada cabang Teman Ahok yang turut mengumpulkan KTP.
Mereka mendownload formulir, terus mengisi formulir tersebut dan menempelkan foto copy KTP asli dan menandatanginya.
Bocah, keluarga dan teman-teman mendukung ahok melalui cara mendownload formulir dukungan.
Setelah itu, di print sebanyak-banyaknya dan dibagikan ke keluarga dan teman-teman.
Sebagian ada yang mengirim langsung ke Teman Ahok, dan sebagiannya lagi ada yang Bocah kumpulkan dan kirim ke Teman Ahok.
Cara mengirimnya mudah koq, cukup pake Tiki aja.Â
Bocah pake yang reguler, biar ngirit... hehehe
Belum lagi adanya aplikasi GoAhok yang diprakarsai PSI...
Aplikasi GoAhok ini merupakan layanan penjemputan KTP warga Jakarta berbasis aplikasi, persis seperti aplikasi ojek online. Cukup download aplikasi ini di Playstore, dimanapun selama masih berada di wilayah administrasi Ibukota akan dijemput. Gratis 7 hari seminggu.
Itulah bedanya anak muda tahun 1998 dan 2016.
Angkatan 1998 sekarang sudah seperti jagoan dan sombong, suka meremehkan anak muda 2016.
Oleh karena itu, mungkin Adian memang kurang cocok duduk di Senayan.
Abis, kalau sidang Adian suka tidur mulu sih...
Trus kalau malam juga, jangan suka mabuk-mabukan lagi...
Oh ya, jangan pula melakukan tindakan kekerasan terhadap wanita yaaa...
Kacian donk Ibu Mega...
Masa Anggota PDI-P terkenal karena hal-hal yang negatif aja sih?
Udah gitu aja...
Salam Damai dari Bocah Tua Nakal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
