Nah, tentu sekarang sudah teringat kan?
Yups. tahun kemarin, Ahok bikin huru-hara...
Gara-garanya, Ahok menemukan dana siluman di APBD sebesar Rp 12.100.000.000.000,- (Whuaaa... panjang banget kan nolnya... hok hok hok).
Karena temuan Ahok inilah, APBD 2015 "tersandera" karena Ahok dan DPR-D DKI Jakarta bersitegang.
Sebagai Anggota Dewan Terhormat yang dipilih Rakyat, tentu saja DPR-D tersinggung, Maka DPR-D pun mengancam akan menggunakan Hak Angket dengan menyelenggarakan Hak Menyatakan Pendapat (HMP).
Melihat hal tersebut, sekumpulan anak muda yang membenci korupsi mencoba membela ahok. Awalnya, mereka hanya muncul di medsos dengan tag #temanahok. Kemudian, mereka membentuk suatu komunitas dengan nama Teman Ahok. Dari komunitas anak muda inilah, kemudian muncul ide gila, menantang Ahok untuk maju independent. Lebih gilanya lagi, Ahok mau saja menerima tantangan mereka. Bahkan Ahok menantang balik Teman Ahok untuk mengumpulkan 1 juta KTP, baru Ahok bersedia dicalonkan secara Independent dalam Pilkada 2017 nanti.
Melihat Ahok maju secara Independent, tanpa melalui jalur Parpol, tentu saja membuat Parpol Besar dan marah dan tersinggung. Apalagi, setelah mantan Parpol Ahok dengan cerdik memanasi situasi ini. Maka makin marahlah Partai Besar tersebut. Bahkan sampai ada petinggi Partai yang menyatakan kalau maju secara independent itu salah (Whuaa... kelihatan banget emosinya, makanya logikanya tertutup).
Seperti pepatah bilang, penyesalan selalu datang terlambat... (Kalau duluan, namanya pendaftaran donk...)
Maka, seperti itulah keadaan DPR-D DKI Jakarta. Mereka menyesal... menyesal sekali...Â
Seandainya saja tahun 2015Â kemarin Oknum DPR-D tidak menyusupkan dana siluman...