Mohon tunggu...
Bintang Ach
Bintang Ach Mohon Tunggu... Tutor - -sub

24 y.o, currently English educator | www.ach-bookforum.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenapa Acara Televisi Indonesia Dianggap Alay?

18 Maret 2018   11:52 Diperbarui: 19 Maret 2018   15:52 2062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalian mungkin tidak akan mendapat masalah dengan orang yang kalian bercandai itu, karena memang kalian sudah ada perjanjian, atau persetujuan, atau apa pun itu sebelumnya. Tapi, sadar atau tidak, kalian sudah memberi contoh yang tidak baik terhadap orang-orang yang menonton kalian. That's the problem, d*mmy!!

Terlebih, bagaimana jika yang menonton kalian adalah anak kecil? It can influence their behavior. Terlebih, we know that children are the best imitators, right? Baik, saya tidak akan menulis panjang lebar lagi tentang itu. Sekarang, coba lihatlah saja ke masyarakat, and you will see how the reality goes there!

Baik, mungkin tujuan utama kalian adalah menghibur. Ok, kami ucapkan terima kasih atas usahanya. Tapi, saya penasaran, bagaimana kalian mempersepsikan kata 'menghibur' yang sesungguhnya?

Selain itu, permasalahan lain yang sangat merusak moralitas penonton adalah penghinaan status seseorang. Jujur, saya tidak habis pikir ketika status yang disandang seseorang, terutama artis, turut dijadikan bahan bercandaan. Terlebih itu adalah status yang cenderung sensitif dan tidak semestinya diumbar-umbar. Mohon maaf, sebut saja janda. Apa yang kalian pikirkan pertama kali saat mendengar kata janda? Apakah janda selalu digambarkan sebagai seorang perempuan penggoda yang selalu menginginkan perhatian laki-laki? Apakah itu gambaran janda yang terbentuk selama ini? Sehingga, kalian merasa status janda layak dijadikan bahan bercandaan? Miris.

Mungkin kalian, wahai para pengisi acara televisi, tidak bermasalah dengan rekan artis yang kalian bercandai sebagai janda. Tapi coba bayangkanlah, saat kalian menjadikan janda sebagai bahan bercandaan secara blak-blakan, ada berapa janda di luar sana yang tersinggung perasaannya? Tanpa disadari, itu sama saja kalian menyakiti mereka. Hal lain yang lebih memprihatinkan, kalian juga semakin merusak imej janda di kalangan masyarakat. Bukannya meluruskan, justru malah semakin membuatnya menjadi sosok yang harus dihindari. Kalau pun kalian tidak bisa meluruskan, at least jangan pakai status janda sebagai bahan candaan.

Kemudian, yang tidak kalah memprihatinkan, dengan tanpa berdosanya kalian, publik figur, mengumbar secara blak-blakan aib/masalah personal seseorang di televisi. Saya kerap menemukan di beberapa acara reality show. Gosip, aib, keburukan, masalah personal, sampai kehidupan rumah tangga yang sangat intim, dibuka secara terang-terangan di televisi dan disaksikan banyak orang. Bahkan ada beberapa di antaranya yang tidak mendapat izin dari yang bersangkutan, tapi tetap ditayangkan---kita bisa melihat kasus yang pernah dialami oleh Anji untuk hal ini.

Yang lebih parah lagi, terkadang apa yang mereka bicarakan tidak sesuai atau sungguh berbeda dari kenyataan yang sebenarnya. Karena mereka hanya berbicara berdasarkan gosip, berita tidak jelas yang beredar dari mulut ke mulut. Jadi hal ini ke depannya juga akan menimbulkan persepsi-persepsi buruk, yang lambat laun akan merusak reputasi orang yang bersangkutan. Kalau sudah begitu, apakah kalian akan tetap membela diri meski sudah mendapat kecaman dari sana-sini?

Oh my god, I don't stand anymore :(

SANGAT MIRIS!

  • Judulnya sih Acara Musik, Kok Isinya Guyonan Gak Jelas?

Ini adalah masalah kedua, yang kerap dibicarakan oleh kami, para penonton. Acara TV yang kontennya meleset jauh dari jenis acaranya. Atau, mungkin bisa juga disebut, konten yang disajikan tidak pada wadahnya. Sebut saja acara musik. Saya yakin kalian sudah tahu sendiri bagaimana acara musik yang ditayangkan TV kita tercinta. Berangkat dari tujuan memajukan industri musik Indonesia, kini acara variety show, seperti musik, lebih menjelma sebagai forum candaan, gosip, bahkan kerap melakukan hal-hal lain yang sangat tidak berhubungan dengan musik.

Jujur, saya sangat merindukan acara-acara musik kita yang dulu. Full of guest stars, tangga lagu yang ter-update, bincang-bincang dengan musisi tanah air tentang lagu-lagu mereka. Itu yang tidak bisa kita lihat sekarang. Bahkan, sekarang jika kita lihat acara musik, bintang tamunya mungkin hanya diisi oleh dua atau tiga penyanyi, selebihnya hanya diisi gimik-gimik tidak penting dari para pengisi acaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun