Dijelaskan Juliari, alasan lainnya karena pemerintah ingin agar penyaluran sembako tidak seperti biasanya, sehingga dapat menghindari kerumunan.
"Supaya tidak ada kerumunan. Pemerintah ingin membuktikan bahwa masyarakat betul-betul dilayani dengan sebaik-baik ya dengan dikirim langsung ke rumah. Dan tidak seperti penyaluran-penyaluran sembako lainnya," papar Juliari.
Meski begitu, Wabendum DPP PDI Perjuangan itu memastikan distribusinya di lapangan pemerintah pusat tetap akan berkoordinasi dengan Pemerintah daerah. Â
"Di lapangannya tentu mereka berjalan bareng dengan Pemda, karena data-data penerimanya dari Pemda. Lebih banyak dari data (penerima) yang kami terima dari Pemda," sebutnya.
Produk Sembako Bansos 2020
Selain menyalurkan bantuan Produk Sembako Bansos senilai Rp 300 ribu, Kemensos juga menambah jumlah penerima bantuan sembako lainnya di tengah masa pandemi Corona. Kemensos menambah 4,8 juta penerima bantuan lewat perluasan program BPNT.
"Penambahan 4,8 juta (Keluarga Penerima Manfaat) ini merupakan perluasan program sembako yang dulu dikenal dengan nama Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)," kata Mensos Juliari Batubara saat menyerahkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Tangsel, Selasa (21/4).
Juliari menyebut, bantuan sembako ini berbeda dengan bantuan yang baru-baru ini diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dengan adanya penambahan 4,8 juta penerima, maka jumlah penerima program sembako menjadi 20 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia pada 2020.
"Pandemi Covid-19 ini memberi pukulan yang cukup terasa dan berdampak pada berbagai lapisan ekonomi masyarakat, tak terkecuali bagi masyarakat yang ada di sekitar kantor SPBU," kata Koordinator SPBU Tugu Suharto Findik Avianto .
Dia mengatakan, paket sembako ini diberikan untuk meringankan beban masyarakat yang terkena dampak ekonomi dari adanya Covid-19 sekaligus menghadapi bulan ramadan.
"Tak bisa dipungkiri di tengah kondisi seperti sekarang ini, bantuan sembako sangat dibutuhkan oleh warga masyarakat khusunya mereka yang kehilangan pekerjaan, akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu kami sengaj memberikan bantuan berupa sembako agar benar-benar manfaat,"
Sembako atau sembilan bahan pokok dianggap sebagai bahan-bahan dasar pemenuh kebutuhan pangan masyarakat. Sebenarnya istilah sembako pertama kali populer setelah terjadinya krisis moneter sekitar tahun 1998 lalu. Kesembilan bahan pokok dibutuhkan oleh semua kalangan, mulai dari kalangan ekonomi rendah hingga menengah ke atas untuk memenuhi kebutuhannya setiap hari.
Produk Bansos 2019
Beras, Sagu, atau Jagung
Beras adalah salah satu bahan makanan sumber energi sekaligus bahan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Ini karena beras merupakan sumber energi maupun sumber nutrisi yang lebih baik dibandingkan dengan jenis makanan pokok lainnya. Sagu merupakan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia Timur.