Mohon tunggu...
Maria Manalu
Maria Manalu Mohon Tunggu... karyawan -

i'm just an ordinary girl who lives in an ordinary world...\r\ngo fearless and stay good...!!\r\n^...kawaii ni naru...^

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Yang Kini Sentimen Agama dalam Perpolitikan Indonesia

13 Juli 2018   18:58 Diperbarui: 13 Juli 2018   19:08 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"kenapa diam saja tidak demo karena se-agama?, ada berita pejabat dan politikus beragama islam yang ketahuan bercabul di tertawakan, kenapa tidak di demo? Karena se-agama?. Dosa dosa politikus dan pejabat busuk ini seolah-olah di benarkan karena se-agama. Sungguh kejam label dosa ini yang seolah di dukung / dibiarkan agama Islam hanya karena  kepentingan jabatan dan kedudukan.

Politikus yang melakukan/ membiarkan ini mewabah di kalangan masyarakat sungguh tak tahu malu dan sudah mati urat takut akan Tuhan nya.

Sebaliknya setiap kali ada berita kecelakaan, kenaikan harga bahan pangan dan bahan bakar, sampai absen nya pesepakbola di pialadunia 2018 adalah salah pemerintah dukungan "kecebong".

Kapan kita bisa teguh membantu meng-edukasi masyarakat agar berpikir rasional dan mau belajar lalu, berfikir bebas tanpa ada tekanan emosi  berlatarbelakangkan agama?.

Loh, ini tulisan kenapa sepertinya berat sebelah ke pendukung pemerintah yah? (Mulai berprasangka). Fakta nya berita yang sering jadi tajuk utama di kanal berita resmi dan timeline sosmed penulis ada lah seperti itu apakah ini menandakan penulis ada lah "kecebong"? why? why? Should have a label?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun