Pada suatu hari di sekolah yang berada di daerah Papua. Seorang Pak Guru dan murid-muridnya sedang melakukan sesi tanya jawab mengenai nama-nama tumbuhan.
  "Anak-anak, sebutkan 10 nama tumbuhan yang ada di tempat kalian tinggal!" kata Pak Guru.
Namun setelah beberapa saat, Pak Guru pun heran. Kenapa anak-anak kelasnya seperti bingung tentang apa yang harus dijawab.
  "Kenapa kalian bingung dengan pertanyaan ini?"
Dengan ragu-ragu, para murid pun menjawab.
  "Bapa, soalnya di sekitaran kampung saya hanya ada kebun tanaman tebu saja Pak!" ujar Obet
Setelah itu, Yakleb pun menjawab.
  "Pak, di daerah tempat saya tinggal juga cuman terlihat ratusan hektar kebun sawit saja Pak! Makanya sa bingung mau jawab apa."
  "Akhir-akhir ini, hutan-hutan disekitar tempat tinggal kami entah kenapa perlahan-lahan berubah wujud menjadi kebun tebu dan sawit. Awalnya cuman 1-2 pohon yang muncul, tapi lama kelamaan malah bertambah banyak. Sudah seperti jurus seribu bayangan milik Naruto saja."
  "Saya kadang bingung sih Pak, macam kitong menukar keindahan hutan kita dengan tebu dan sawit yang justru bersifat merusak?"
Lanjut Yakleb.
  "Ah, itu biar ko bisa makan tebu sampai puas Yakleb" gurau Pak Guru.
  "Hahaha, bisa saja Pak Guru" jawab Yakleb.
  "Tapi yang kau katakan sebelumnya ada benarnya Yakleb, kita memang harus menjaga kelestarian hutan kita yang juga adalah kekayaan tanah tercinta kita. Kita berharap bahwa penebangan hutan ini tidak terus berlanjut"
  "Amin Pak" jawab Yakleb.
Setelah semua perbincangan itu, Pak Guru dan murid-muridnya pun melanjutkan pelajaran seperti biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H