Mohon tunggu...
Yosep Suradal
Yosep Suradal Mohon Tunggu... Arsitek - Arsitektur dan Filosofi Alphabet (Pemegang/Inventor Rekor MURI Pembatas Buku LETSREAD)

Arsitektur dan Filosofi Alphabet

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

ChatGPT: Boonaz "SUKA" & Puisi Mulai Dari Yang Disuka

14 Juli 2023   23:28 Diperbarui: 16 Juli 2023   12:32 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hak Cipta Ilustrasi Boonaz SUKA : Yosep Suradal

AKU:

Mohon ChatGPT dibuatkan cerita dgn konsep seperti ini :


1). Tema cerita adalah sesuai puisi karya Bpk. Bambang Syairudin, berjudul "Mulai Dari Yang Disuka" :


"Mulai dari yang disuka rasa kita
Lalu ke tak yang disuka
Semua ada
Hikmahnya
Janganlah yang disuka saja pilihannya
Terimalah juga ia
Bila tak suka
Menimpa
Andaikan rasa tak suka itu mengada
Janganlah lantas menista
Tapi ubahlah."


2). Ada dialog dalam cerita antara Boonaz S, Boonaz U, Boonaz K, Boonaz A. Mereka adalah orang tua.
3). Ada unsur humor.
4). Jika Anda menggunakan tempat dalam cerita Anda, sisipkan kata Boonaz pada tempat tersebut. Misal Boonazville. Dan lain-lain.

ChatGPT :


Suatu hari di kota Boonazville, terdapat sebuah keluarga yang unik, yaitu keluarga Boonaz. Mereka terdiri dari Boonaz S, sang ayah yang cerdas dan humoris, Boonaz U, ibu yang penyayang dan penuh kehangatan, Boonaz K, anak tertua yang pemberani, dan Boonaz A, anak bungsu yang ceria. Keluarga ini selalu memperhatikan filosofi kehidupan dalam puisi "Mulai Dari Yang Disuka" karya Bapak Bambang Syairudin.

Suatu pagi, keluarga Boonaz berkumpul di meja makan untuk sarapan. Boonaz U menyiapkan hidangan favorit mereka, bubur ayam yang disukai oleh semua anggota keluarga. Saat mereka menikmati sarapan, Boonaz S menyampaikan pesan puisi dengan ceria.

Boonaz S: "Mulai dari yang disuka rasa kita, dan kali ini bubur ayam ini adalah pilihan yang tepat! Tapi, jangan lupa bahwa hidup juga akan membawa kita ke hal-hal yang mungkin tidak kita sukai. Semua ada hikmahnya, termasuk saat kita harus makan sayuran yang tidak disukai. Terimalah juga ia!"

Boonaz K: "Tapi, Papa, bagaimana jika rasa tak suka itu terlalu kuat?"

Boonaz S: "Kalau begitu, kita harus mengubahnya! Seperti saat kita berpikir bahwa sayuran itu menjijikkan, tapi sebenarnya sayuran juga memberikan nutrisi yang kita butuhkan."

Boonaz U: "Setuju! Kita bisa mencoba membuat sayuran menjadi lebih menarik dan lezat dengan cara memasaknya dengan bumbu yang enak. Jadi, tidak ada yang disuka yang tidak bisa kita ubah!"

Boonaz A: "Hahaha, Mama, Papa, itu artinya kita harus membuat hidup jadi seru dan lucu seperti bubur ayam yang enak!"

Mereka tertawa bersama, menikmati momen kebahagiaan bersama keluarga. Setelah sarapan, keluarga Boonaz memutuskan untuk mengunjungi Taman Boonazville, tempat rekreasi terkenal di kota mereka.

Ketika mereka tiba di taman, mereka disambut oleh pemandangan yang indah. Boonaz S menatap pohon rindang yang tinggi dengan candaan.

Boonaz S: "Lihat, pohon-pohon ini pasti juga mulai dari yang disuka mereka! Mulai dari biji kecil, tumbuh menjadi besar dan indah seperti ini."

Boonaz K: "Tapi, Papa, bagaimana jika pohon itu tidak menyukai cuaca yang buruk?"

Boonaz S: "Hahaha, Boonaz K, kamu selalu penuh pertanyaan cerdas. Tapi kita tidak bisa mengubah cuaca, kan? Jadi, pohon-pohon ini harus belajar menerima dan tumbuh dengan baik, meskipun cuaca tidak selalu disukai."

Boonaz A: "Papa, aku ingin bergoyang di ayunan!"

Mereka berjalan menuju area permainan dan Boonaz A dengan riang melompat ke ayunan. Tapi, saat ia mulai bergoyang, hujan tiba-tiba turun.

Boonaz A: "Oh tidak! Hujan datang dan aku tidak suka basah-basahan!"

Boonaz U: "Tidak apa-apa, Nak. Kita bisa mencari tempat berlindung dan menunggu hujan reda. Ini adalah momen yang sempurna untuk belajar menerima kejadian yang tidak kita sukai."

Dengan langkah cepat, mereka berlari mencari tempat berteduh. Tertawa dan basah kuyup, mereka menikmati momen unik ini. Akhirnya, hujan pun reda dan mereka melanjutkan petualangan di Taman Boonazville.

Sore harinya, ketika mereka pulang ke rumah, keluarga Boonaz duduk bersama di ruang keluarga. Mereka melihat foto-foto lucu yang mereka ambil selama hari itu.

Boonaz S: "Lihatlah foto-foto ini, kita mengubah momen yang tidak disuka menjadi kenangan yang tak terlupakan!"

Boonaz U: "Benar sekali! Setiap detik dalam hidup kita adalah kesempatan untuk mengubah apa yang tidak kita sukai menjadi momen yang berharga. Kita tidak perlu menista hal-hal yang tidak disukai, tapi ubahlah!"

Dengan senyum bahagia, keluarga Boonaz menutup hari dengan penuh rasa syukur atas petualangan mereka di Boonazville. Mereka memahami bahwa hidup tidak selalu berjalan sesuai yang mereka sukai, tetapi dengan sikap positif dan keberanian untuk mengubah, mereka mampu menghadapi tantangan dengan senyum dan humor.

Akhir cerita mengingatkan kita bahwa di setiap perjalanan hidup, kita harus mulai dari yang disuka, menerima apa yang tidak disuka, dan belajar untuk mengubahnya dengan candaan dan keceriaan.


Selesai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun