Boonaz B menjawab, "Pasti dong, apalagi kalo udah lama nggak pulang. Aku paling kangen sama anak-anak sapi dan kambing di rumah."
Boonaz I menambahkan, "Aku kangen sama keluarga, terutama istriku. Tapi terkadang aku juga sesekali merindukan suasana kampung yang tenang dan damai."
Mendengar teman-temannya bicara tentang kampung halaman, Boonaz T merasa terpanggil untuk ikut berbicara.
"Tapi kalian pernah ngerasa nggak, ketika kita di Jakarta ini, ternyata apa yang kita bayangkan tentang Jakarta itu jauh berbeda dari kenyataannya?" tanya Boonaz T.
"Betul juga sih, sejujurnya aku kaget banget waktu pertama kali tinggal di Jakarta. Tapi akhirnya aku terbiasa juga sih," jawab Boonaz kembar E.
Namun, Boonaz T tetap merasa ada yang kurang tepat dengan hidup di Jakarta.
"Aku sering merenungkan kenapa kita harus berangkat dari kampung halaman yang ramah dan tamah, untuk hidup di kota yang ramainya minta ampun," ucap Boonaz T sambil menggelengkan kepalanya.
Mendengar perkataan Boonaz T, Boonaz I merasa terenyuh dan berbicara, "Jangan sampai kita lupa, bahwa kita berada di Jakarta ini bukan hanya untuk diri kita sendiri. Ada tanggung jawab besar yang harus kita jalani, yang bisa memberikan perubahan positif bagi keluarga kita."
Mendengar perkataan Boonaz I, Boonaz T, Boonaz B, Boonaz E dan Boonaz kembar E merasa terinspirasi dan berbicara penuh semangat.
"Benar juga sih, kita juga harus bisa memanfaatkan waktu kita sebaik mungkin untuk belajar dan berkontribusi," ucap Boonaz E.
Boonaz B menambahkan, "Dan kita juga jangan lupa untuk terus menjaga semangat dan motivasi kita, meskipun terkadang badai hidup datang dan membuat kita merasa ingin menyerah."
Mendengar perkataan dari teman-temannya, Boonaz T merasa termotivasi dan merasa bahwa keputusannya untuk hidup di Jakarta ini bukanlah hal yang sia-sia.
Mereka semua kemudian berbaring di tempat tidur masing-masing, namun Boonaz T terus merenungkan perkataan teman-temannya dan memutuskan untuk menuliskan sepucuk surat untuk istrinya di kampung halaman, tentang pengalaman dan perasaannya selama hidup di Jakarta.