Dengan lengan yang legam,
Dan rambut kemerahan terbakar matahari,
Seperti didengar lagi gerit daun pintu bambu,
Lenguh sapi perahan,
Dan anak-anak angsa bermain di halaman,
Apa yang dibayangkan tentang Jakarta,
Ternyata sangatlah jauh berbeda,
Apa yang diimpikan terpaksa ditanggalkan,
Semangatnya yang membara perlahan padam,
Kini ia tidur terlentang di pinggiran jalan,
Berselimut sarung tua,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!