Boonaz A: "Ya nggak apa-apa lah. Kan Kompasiana itu media warga. Siapa aja bisa nulis apa aja."
Boonaz S: "Iya. Kan Kompasiana itu blog jurnalis yang bertransformasi menjadi media warga."
Boonaz I: "Iya. Jadi kita bebas berekspresi sesuai dengan minat dan bakat kita."
Boonaz N: "Iya. Kita nggak perlu takut salah atau dikritik orang lain."
Boonaz Kembar A: "Iya. Kita nulis buat senang-senang aja. Kita nggak mau pusing mikirin hal-hal yang rumit."
Boonaz K: "Hmm, aku nggak setuju sih dengan pendapat kalian. Menurutku, Kompasiana itu bukan cuma media warga biasa. Kompasiana itu media warga yang berkualitas."
Boonaz O: "Iya. Kompasiana itu blog jurnalis yang bertransformasi menjadi media warga. Jadi, kita harus tetap menjaga standar jurnalistik dalam menulis artikel."
Boonaz M: "Iya. Kita harus nulis artikel yang berdasarkan fakta dan data yang valid. Kita harus punya sudut pandang yang objektif dan kritis."
Boonaz P: "Iya. Kita harus bertanggung jawab atas apa yang kita tulis. Kita harus siap menerima masukan dan koreksi dari pembaca."
Boonaz A: "Ah, kalian itu terlalu serius deh. Nulis itu kan harus fun dan enjoyable. Nggak usah terlalu ribet mikirin hal-hal yang nggak penting."
Boonaz S: "Iya. Nulis itu kan cara kita untuk berbagi cerita dan pengalaman kita. Nggak usah terlalu formal dan kaku."
Boonaz I: "Iya. Nulis itu kan cara kita untuk melatih kreativitas dan imajinasi kita. Nggak usah terlalu mengikuti aturan dan norma."
Boonaz N: "Iya. Nulis itu kan cara kita untuk mengekspresikan diri kita. Nggak usah terlalu peduli sama pendapat orang lain."
Boonaz Kembar A: "Iya. Nulis itu kan cara kita untuk bersenang-senang aja. Nggak usah terlalu pusing sama hal-hal yang susah."
Boonaz K: "Wah, kayaknya kita nggak akan pernah sepakat deh. Kalian punya pandangan yang berbeda banget sama kita."
Boonaz O: "Iya nih. Kalian punya gaya menulis yang berbeda banget sama kita."
Boonaz M: "Iya sih. Kalian punya tujuan menulis yang berbeda banget sama kita."
Boonaz P: "Iya ya. Kalian punya standar menulis yang berbeda banget sama kita."
Boonaz A: "Ya udah lah. Kita nggak perlu diskusi bareng-bareng deh. Kita nulis sesuai dengan gaya kita masing-masing aja."
Boonaz S: "Iya deh. Kita nggak perlu ikut campur urusan kalian deh. Kita nulis sesuai dengan minat kita masing-masing aja."
Boonaz I: "Iya yuk. Kita nggak perlu peduli sama kriteria guru deh. Kita nulis sesuai dengan bakat kita masing-masing aja."
Boonaz N: "Iya ayo. Kita nggak perlu takut sama pembaca deh. Kita nulis sesuai dengan ekspresi kita masing-masing aja."
Boonaz Kembar A: "Iya dong. Kita nggak perlu pusing sama tugas deh. Kita nulis sesuai dengan kesenangan kita masing-masing aja."