Mohon tunggu...
Bonardo Paruntungan
Bonardo Paruntungan Mohon Tunggu... -

Hanya saya saja!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sekilas tentang Kereta Cepat Jakarta Bandung, Pertama dan Seterusnya?

22 Januari 2016   09:34 Diperbarui: 22 Januari 2016   09:39 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/09/150903_indonesia_kereta_cepat

Seperti itulah kira-kira suasana hiruk pikuk di masyarakat, pengamat, pembuat kebijakan dan pelaku bisnis. Sangat banyak sepertinya isu yang dapat diangkat dan dibahas panjang lebar, namun tulisan ini didorong perasaan penulis bahwa Presiden saat ini didampingi aktivis dan penggiat anti korupsi atau setidaknya orang-orang yang begitu peduli atas keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat terkait penggunanaan dana yang berasal dari Negara.

Presiden sangat jelas tegas dan berulang-ulang menyatakan proyek tidak boleh memggunakan APBN, nah persoalannya adalah pernyataan tersebut ditangkap sebagai sekedar modal awal pembangunan ataukah uang negara terkait uang yang keluar dari APBN pada waktu yang akan datang ? Belum lagi, apakah itu disebut sebagai uang negara dalam koridor yang dapat dikategorikan dalam seluruh undang-undang yang mengatur tentang pengelolaan keuangan negara yang ada dalam UU Perbendaharaan Negara, UU Pengelolaan Keuangan Negara, UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (tipikor) dan peraturan hukum lainnya.

Perlu diingat, saat ini sudah berkembang dan dianut pendapat tentang uang BUMN bukan uang negara yang dapat diusut dengan UU Pemberantasan Tipikor, akan tetapi harus diingat sudah terlalu banyak perkara korupsi terkait manajemen keuangan di BUMN yang berkekuatan hukum tetap. 

Terakhir, salah satu mantan Menteri Perhubungan ada menyampaikan pendapat soal kereta cepat jalur Jakarta -Bandung (PP) yang saya dapat simpulkan bahwa beliau tidak menjawab tegas perlu atau tidaknya namun mengingatkan perlunya membangun industri perkeretaapian dengan rancang bangun yang semakin canggih guna menambah keahlian BUMN-BUMN di NKRI. Tertarik membaca langsung dari sumbernya, silakan klin link berikut :

http://www.gatra.com/kolom-dan-wawancara/164378-jusman-sd-kereta-api-supercepat-perlukah

Pro dan kontra sudah barang tentu ada, akan tetapi seperti jargon di dunia trading saham bahwa anda tidak bisa menghilangkan risiko dalam trading melainkan mengurangi risiko atau menghindari risiko (entah masih berlaku atau tidak?) Semoga NKRI semakin berjaya dan Pemimpin selalu bijaksana untuk kesejahtereaan rakyat NKRI.

Terima Kasih

Bonardo Paruntungan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun