Mohon tunggu...
sapto cahyono
sapto cahyono Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sarjana

27 November 2012   08:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:36 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sarjana

Garis garis mengabut berseliweran

Menyelimuti mengurung mencabut

Menyorong mendesak menekan

Aku berada di tengah

Jelas sudah kini. Aku dihadapkan pada realita kehidupan. Materi. Sesuatu yang dulu tidak menjadi beban. Sesuatu yang aku cita citakan tidak akan menggoyahkan idealismeku. Kini aku dituntut untuk mengejarnya. Mau tak mau. Ironis.

Aku harus bekerja. Aku sangat sadar akan hal itu. Tapi kalau menjadi suatu tuntutan aku jadi lemah syahwat. Aku ingin bekerja menjadi suatu gairah, sesuatu yang menarik, bagaikan bercinta dengan yang dicinta.

Perlahan aku berubah dari seorang hippies menjadi seorang materialistis. Pandangan pandangan hippiesku tidak direstui oleh keadaan. Keinginan untuk hidup tenang, damai dan santai kelihatannya akan jadi utopia tak berdaya. Tergerus oleh perasaan sendiri yang sangat tahu diri.

Sialnya aku orang yang sangat tahu diri

Andai aku egois.

Aku melihat sebuah arena persaingan untuk menjadi kapitalis, borjuis dan yang parah, oportunis. Sialnya dan parahnya, aku tergerak untuk menjajalnya. Mau tak mau. Tragis.

Wednesday

10.30 AM

5 November 2003

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun