Sarjana
Garis garis mengabut berseliweran
Menyelimuti mengurung mencabut
Menyorong mendesak menekan
Aku berada di tengah
Jelas sudah kini. Aku dihadapkan pada realita kehidupan. Materi. Sesuatu yang dulu tidak menjadi beban. Sesuatu yang aku cita citakan tidak akan menggoyahkan idealismeku. Kini aku dituntut untuk mengejarnya. Mau tak mau. Ironis.
Aku harus bekerja. Aku sangat sadar akan hal itu. Tapi kalau menjadi suatu tuntutan aku jadi lemah syahwat. Aku ingin bekerja menjadi suatu gairah, sesuatu yang menarik, bagaikan bercinta dengan yang dicinta.
Perlahan aku berubah dari seorang hippies menjadi seorang materialistis. Pandangan pandangan hippiesku tidak direstui oleh keadaan. Keinginan untuk hidup tenang, damai dan santai kelihatannya akan jadi utopia tak berdaya. Tergerus oleh perasaan sendiri yang sangat tahu diri.
Sialnya aku orang yang sangat tahu diri
Andai aku egois.
Aku melihat sebuah arena persaingan untuk menjadi kapitalis, borjuis dan yang parah, oportunis. Sialnya dan parahnya, aku tergerak untuk menjajalnya. Mau tak mau. Tragis.
Wednesday
10.30 AM
5 November 2003
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI