Mohon tunggu...
Bonita Simanjuntak
Bonita Simanjuntak Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komuniaksi 2020

Saya merupakan mahasiswa salah satu universitas swasta di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kredibilitas Berita di Tengah Percepatan Akses Informasi dalam Jurnalisme Multimedia

16 Oktober 2022   09:28 Diperbarui: 14 November 2022   20:58 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak perkembangan Teknologi dalam bidang jurnalisme, membentuk keberadaan Jurnalisme online dan multimedia. Jurnalisme online menjadi sesuatu yang lebih unggul jika dibandingkan jurnalisme konvensional (tradisional) karena kecepatan akses informasi yang ditawarkannya. 

Namun kecepatan dalam mengakses informasi yang diwujudkan dan tersedia dalam jurnalisme yang berbasis digital ini tidak sepenuhnya menjadi sebuah hal yang positif, sebab berita dan informasi dalam jurnalisme online saat ini kehilangan aturan dan menjadi tidak terkontrol.  

Penyebaran informasi atau berita melalui media online kini bukan lagi hanya oleh berbagai website berita yang dikenal oleh masyarakat.

Jurnalisme multimedia memberikan kebebasan bagi siapa saja yang menggunakan internet atau media digital untuk membuat dan menyebarkan informasi (Juditha, 2018: 31). 

Namun,  hal tersebut menjadi hal yang disayangkan sebab informasi dan berita yang disebarkan oleh individu hingga kelompok masyarakat mayoritasnya merupakan informasi atau berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya atau merupakan hoax . 

Kebebasan yang disediakan oleh jurnalisme multimedia menyebabkan banyak orang membuat atau menulis informasi atau berita tanpa berlandaskan etika jurnalisme yang baik dan benar. 

Kredibilitas dalam berita online kini semakin sering dipertanyakan. Namun tidak ada jawaban yang pasti terkait pertanyaan tersebut, sebab segalanya tergantung pada berbagai hal tertentu mulai dari topik hingga situasi yang ada.

Pada umumnya kredibilitas dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya. Dalam hal informasi, maka kredibilitas merupakan hal yang menjamin fakta dari sebuah informasi atau berita. 

Namun, jurnalisme online cenderung lebih mengutamakan kecepatan dari pada kredibilitas beritanya. Hal tersebut dibuktikan dengan penyebaran hoax yang sebagian besar ada dan terjadi dalam media online.  

Mengutip dari laman website resmi Kominfo (2017), per tahun 2017 saja terdapat setidaknya 800.000 situs penyebar hoax yang terjadi di Indonesia. 

Keberadaan internet telah dimanfaatkan oleh berbagai oknum untuk memperoleh keuntungan pribadi dengan cara penyebaran konten negatif yang menimbulkan keresahan dan disinformasi dalam masyarakat secara sengaja. 

Perilaku oknum dan segelintir kelompok ini pada akhirnya tentu berdampak pada media online yang memperoleh tanggapan negatif dari publik, dimana dianggap tidak memiliki kredibilitas lagi dalam menyebarluaskan informasi dan berita yang dibutuhkan publik. 

Kredibilitas Berita Pada Media Sosial 

Media sosial dipandang sebagai media yang terdiri dari tiga bagian infrastruktur yaitu suatu informasi, instrumen pesan, serta pengguna media sosial (Philips, 2012: 10).

Media sosial menjadi media yang sifatnya sangat efektif dalam menyebarkan informasi, sebab media sosial mempunyai dinamika sosial yang tinggi yang sangat memungkinkan apabila sesama pengguna media sosial melakukan komunikasi yang bersifat terbuka.

Sifat dan eksistensi media sosial tersebut dianggap memiliki potensi besar dalam proses distribusi berita dan informasi dengan cepat, namun juga berpotensi dalam proses penyebaran hoax. 

Salah satu media sosial dengan tingkat penyebaran hoax yang tinggi adalah Facebook. Facebook merupakan aplikasi media sosial lama yang memang memiliki tingkat kemudahan yang tinggi untuk diakses dan digunakan. 

Sumber Gambar: Databoks
Sumber Gambar: Databoks

Pada masa Pandemi Covid-19 misalnya, terdapat 2.164 kasus hoax terkait vaksinasi Covid-19 yang ditemukan Kominfo di aplikasi media sosial Facebook yang kemudian diikuti oleh aplikasi media sosial Twitter sebanyak 108 kasus hoax.

Pada masa Covid-19 hal ini menjadi sesuatu yang sangat rumit dan butuh penanganan yang teliti dari pemerintah, sebab pada masa itu mayoritas masyarakat hanya mengakses informasi dari media digital dan media sosial karena pergerakan masyarakat yang dibatasi.

Hal ini menunjukan bahwa kredibilitas akses informasi dan berita pada media sosial kini tidak lagi boleh dengan mudah dipercaya 100% oleh publik atau masyarakat yang melihatnya.

Kredibilitas Berita Pada Portal Berita Online.

Dibandingkan dengan media sosial, kredibilitas portal berita online dianggap masih lebih unggul dibandingkan dengan media sosial. 

Hal itu disebabkan mayoritas portal berita online masih memegang aturan-aturan dalam bidang jurnalisme.

Selain itu, mayoritas portal berita online juga tidak memberikan publik untuk menyebarkan berita atau membuat berita dengan mudah seperti di media sosial.

Porta berita online memiliki aturan dan pihak yang bertugas atau bergerak untuk menyaring berita mana yang dapat masuk ke dalam laman portal berita mereka dan berita mana yang tidak, yaitu editor.

Dalam penelitian yang dilakukan Handiyani. P dan Hermawan. A menunjukan bahwa berdasarkan aspek factuallnes, accuracy, completeness, relevance, balance, serta neutrality dapat disimpulkan kredibilitas pada portal media berada pada angka yang seimbang atau rata-rata (Handiyani. P & Hermawan. A, 2017: 65).

Portal berita Kompas.com misalnya, dalam menyajikan informasi terkait Bom Sarina pada periode 14 Januari - 14 Februari memperoleh tingkat kredibilitas di angka 71,94.

Meskipun menunjukan angka yang baik atau rata-rata, tetap saja informasi dalam portal berita online belum dapat dikatakan 100% kredibel.

Berdasarkan hal tersebut, permasalahan kredibilitas tentu menjadi salah satu isu penting yang perlu menjadi perhatian dalam hal perkembangan jurnalisme multimedia di Indonesia. Berita Online pada saat ini menjadi media utama masyarakat Indonesia dalam memperoleh informasi. Sehingga jika kredibilitas berita online di indonesia dipertanyakan, maka masyarakat akan berada dalam pusaran disinformasi. 

Arus penyebaran berita yang tidak kredibel tidak dapat ditangani dalam jangka waktu yang singkat. Terdapat banyak proses yang perlu dilakukan dan dilewati oleh pemerintah. 

Sebagai masyarakat, maka perlu adanya pembentukan pemahaman tentang bagaimana mengakses berita yang kredibel atau setidaknya terhindar dari hoax.

Solusi yang tepat untuk dapat terhindar dari berita yang tidak kredibel atau hoax, antara lain Ariesta (dalam Juditha, 2018: 42) :

  • mewaspadai judul berita atau informasi provokatif.

Setiap judul yang memuat hal provokatif dapat menyebabkan masyarakat terprovokasi secara cepat. 

  • Cermat melihat sumber berita.

Menjadi sesuatu yang penting untuk selalu memperhatikan apakah sumber berita merupakan kejadian yang terjadi pada masa lampau atau berita berasal dari sumber yang tidak jelas.

  • Periksa keaslian serta fakta  berita.

Berita merupakan informasi faktual serta aktual, publik diharapkan mampu melihat apakah sebuah berita mengandung fakta yang relevan serta data yang mencukupi.  Keaslian menjadi hal yang penting bagi publik untuk  memilih atau menentukan berita yang kredibel.

Pada akhirnya, jumlah hoax dalam media online menjadi salah satu faktor penentu dari tingkat kredibilitas berita dalam jurnalisme online multimedia. 

Sebagai salah satu faktor kredibilitas berita online, maka sudah sepatutnya pemerintah berusaha memerangi dan menyelesaikan permasalahan dan kasus hoax yang masih sangat marak terjadi di Indonesia.

Begitu  pula halnya dengan masyarakat Indonesia yang sebagainya turut serta membantu upaya pemerintah dalam memerangi hoax dengan bijak dalam menyebarkan dan membuat informasi. 

Ketika kredibilitas informasi dan berita pada media online semakin menurun, maka akan membawa banyak dampak negatif dalam berbagai bidang publik.

Terjadinya disinformasi hingga konflik di tengah masyarakat merupakan sebagian dari banyaknya dampak kredibilitas informasi dan berita yang menurun.

 

Daftar Pustaka

Handiyani, P., & Hermawan, A. (2017). Kredibilitas portal berita online dalam pemberitaan peristiwa bom Sarinah tahun 2016 (Analisis isi portal berita detik. com dan kompas. com periode 14 Januari-14 Februari 2016). Jurnal Komunikasi, 12(1), 51-68.

Juditha, C. (2018). Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya Hoax Communication Interactivity in Social Media and Anticipation. Jurnal Pekommas, 3(1), 31-44.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun