Mohon tunggu...
Bonita Simanjuntak
Bonita Simanjuntak Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komuniaksi 2020

Saya merupakan mahasiswa salah satu universitas swasta di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menelisik Perkembangan Jurnalisme Online dan Multimedia pada Negara Industri Kpop

20 September 2022   21:10 Diperbarui: 14 November 2022   20:57 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Remotivi

Teknologi digital sudah menciptakan  revolusi perangkat kerja jurnalis menggunakan  kamera mini serta kamera video untuk menghasilkan multimedia berkualitas tinggi serta peralatan koneksi yang menungkinkan konten mampu ditransmisikan dari berbagai tempat untuk dipublikasikan pada internet (Widodo, 2020, h. 30)

Jumlah media online saat ini telah melampaui  jumlah media konvensional seperti surat kabar, majalah, radio serta televisi (Ashari, 2019, h. 2)

Hal ini tentu berdampak pada pola para pekerja dibidang jurnalisme, dimana mereka harus menyesuaikan kebutuhan terhadap informasi dengan digitalisasi media.

 Digitalisasi pada konten dapat berdampak dalam pola pendistribusian konten yang mampu menjangkau berbagai platform digital (Zotto & Lugmayr, 2016, h. 37)

Korea Selatan menjadi negara yang mampu bangkit dari keterpurukannya yang dahulu menjadi salah satu negara termiskin di dunia dan kemudian berhasil melakukan transformasi ekonomi dan ditopang oleh SDM yang kuat

Korea Selatan kini begitu mendunia dari segala aspek mulai dari produk-produk teknologi hingga kebudayaannya.

Pada tahun 2002, sebanyak 47 juta penduduk dari negara Korea Selatan mempunyai 166 surat kabar dimana tiga surat kabar nasional sirkulasi beritanya mencapai angka dua juta. 

Selanjutnya berbicara mengenai televisi, dimana terdapat dua jaringan nasional dengan gampir 47 channel serta satelit digital yang menyediakan sekitar 74 channel.

Selain itu, terdapat banyak 6500 majalah yang terdiri dari 2000 majalah mingguan, 3300 majalah bulanan serta 1200 paruh bulan yang turut meramaikan pasaran media Korea Selatan di tahun 2002.

Alat-alat telekomunikasi baru Korea Selatan semakin berkembang seiring kemajuan serta kebebasan pers juga media massa.

Hal tersebut secara otomatis mempengaruhi proses perkembangan dunia jurnalisme Korea Selatan.

Lantas bagaimana perjalanan perkembangan jurnalisme Online dan Multimedia pada negara yang sedang mendunia ini?

Perkembangan Awal Jurnalisme Korea Selatan 

Era pers modern di Korea Selatan dimulai pada tahun 1980an. Pencerahan publik adalah rasionalitas yang di fokuskan media pada saat itu.

Sebelumnya, pada masa penjajahan jepang tahun 1910 di Korea Selatan, majalah mingguan diubah menjadi koran harian akibat dampak pengendalian media serta institusi publik oleh jepang.

Kemudian pada Maret 1919 Korea Selatan melakukan gerakan intelektual untuk perjuangan kemerdekaan dan Jepang kehilangan kontrol terkait kegiatan kebudayaan dan kemudian memberi kebebasan sejumlah surat kabar Korea menjalankan fungsinya.

Para reporter serta editor mengambil peran dalam kegiatan tersebut. Pada masa ini kemudian press secara komersial dipelopori untuk keuntungan dan menjadi alat kaum elit sera politik.

Jurnalisme pada masa ini, baik propaganda maupun diplomatic, bersifat otoritarian sebab mereka menjunjung negara dan kepemimpinan Korea, diatur lembaga sensor serta kekuasaan otokratis. Mereka juga tidak diperkenankan mengkritik.

Jurnalisme Modern Korea Selatan

Setelah akhir abad ke-19, keatas selatan mulai memasuki jurnalisme moderen. Sejak awal, pers di Korea Selatan mempunyai pandangan nasionalisme serta reformist yang tinggi, namun menghadapi beberapa kontrol politik serta sensorsip di abad ke-20. 

Kemudian pada saat ini, banyak jurnalis korea selatan yang membangun tradisi yang mengarah kepada kebebasan. Para jurnalis cenderung melakukan kritik pada pemerintah serta mengancam tindakan yang mengarah pada penyensoran pers.

Sekarang ini, berbagai berita di Korea Selatan telah dipublikasikan melalui media-media elektronik.

Negara memimpin era revolusi digital serta pengaksesan internet yang high-speed, juga layanan pada jaringan mengakses internet.

Kemudian, pers Korea Selatan semakin berkembang serta kemudian mulai menjalin kerjasama dengan media internasional yang dulunya adalah milik pemerintah, namun kemudian diserahkan pada publik.

Arus informasi korea selatan pada masa ini mengalami perkembangan yang besar.

dokpri
dokpri

Terkait jurnalisme, Korea Selatan kerap menuangkan tema tersebut kedalam bentuk film. Salah satu film Korea Selatan yang bertema jurnalisme adalah “Pinocchio”

Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai jurnalisme Korea Selatan, maka kita akan sedikit membahas terkait film “Pinocchio” yang memiliki tema jurnalistik pada link ini.

Daftar Pustaka

Ashari. (2019). Jurnalisme Digital: Dari Pengumpulan Informasi Sampai Penyebaran Pesan. Inter Komunika: Jurnal Komunikasi, Vol. 4(1).

Widodo, Yohanes. (2020). Buku Ajar : Jurnalisme Multimedia. Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Zotto, C. D., & Lugmayr, A. Media Convergence as Evolutionary Process. Dalam Lugmayr, A & Zotto, C. D (Ed). (2016). Media Convergence Handbook Volume 1. Berlin: Springer Verlag Berlin Heidelberg.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun