Mohon tunggu...
bonekpalsu
bonekpalsu Mohon Tunggu... profesional -

Bonek palsu yg bejo

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tentara Indonesia dan Tentara Amerika

24 Agustus 2015   12:13 Diperbarui: 24 Agustus 2015   12:13 3419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkunjung ke (perumahan di) Pangkalan US Navy

[caption caption="USS Louisiana sedang didorong tug boat untuk bersandar di Bangor WA"]

[/caption]

Tahun lalu, aku dan teman2 se-pengajian diundang oleh salah seorang anggota pengajian yang baru pindah dari NorthFolk, VA ke pangkalan kapal selam Nuklir di Bangor, WA. Si suami asli Texas adalah anggota Navy kapal selam nuklir, sedangkan istrinya berasal dari Jakarta. Untuk bisa masuk kedalam pangkalan, tuan rumah meminta daftar nama dan alamat semua anggota keluarga yang akan ikut berkunjung. Aku tidak tahu apakah ada proses background check atau tidak, tapi sempat tidak jelas ID apa yg harus kita bawa agar bisa masuk kedalam komple pangkalan. Ada yang membawa passport, SIM, dan greencard. Aku dan keluarga cuma membawa SIM dan green card, dengan resiko kalau nggak boleh masuk .... ya pulang.

Sekitar 100 m dari pintu gerbang pangkalan, aku melihat sudah ada 4 mobil parkir rapi dipinggir jalan. Aku ikutan parkir setelah tahu yang parkir itu teman temanku se pengajian. Tuan rumah sudah siap didepan untuk memimpin konvoi masuk ke dalam setelah beberapa mobilyag lain datang. Kita pun bergerak masuk pelan (5-10mph) dg kaca jendela harus dibuka. Jalan masuk didepan Pos jaga di beri barrier beton sangat tebal setinggi 1 meteran yang diletakkan zig zag. Ditambah dengan polisi tidur, hampir mustahil bisa lolos masuk kedalam jika ada yang nekad menerjang dengen kecepatan tinggi. Sudah pasti nyangkut dibarrier beton itu. Kemudian ID semua tamu dibawa oleh ke tuan rumah untuk diserahkan ke penjaga. Cukup lama kita menunggu, akhirnya ID diserahkan kembali dan kita boleh masuk satu satu. Didepan penjaga ID diminta kembali dan setiap penumpang dicocokan dengan nama dan ID tamu yang sudah terdaftar sebelumnya. Tidak banyak masalah … semua bisa masuk. Tapi kasihan juga si tuan rumah karena harus mondar mandir rumah-pos jaga, karena tamu tidak datang secara berbarengan.

[caption caption="Pusat Perbelanjaan di Bangor Naval Base WA"]
[/caption]

Pangkalan ini sangat luas dan tidak ketara kalau ini adalah pangkalan kapal selam nuklir, karena memang tujuan kita ke perumahan yang terletak berjauhan dengan Pangkalan kapal selam dan markas Navy. Didalam pangkalan ada fasilitas komplit untuk yg tinggal didalam, seperti sekolah, super market, dept store, rumah sakit dan fasilitas olah raga. Semua kebutuhan sehari bisa didapat didalam pangkalan.

[caption caption="Perumahan di Bangor Naval Base"]
[/caption]

Karena kita keperumahan officer, kita masuk ke komplek yg didesign cluster. Rumah terlihat mirip seperti perumahan normal orang Amerika dengan kwalitas menengah. Dibandingkan dengan rumah dinas tentara di Indonesia, kondisinya jauh lebih baik. Hampir disetiap rumah terlihat ada 2 mobil. Ada juga yang punya perahu boat ukuran kecil. Suasana sepi, layaknya perumahan di Amerika, dikejauhan terlihat beberapa anak naik sepeda dan skate board. Kalau tidak salah semua fasilitas air, listrik, dan sampah didalam pangkalan gratis untuk penghuni.

Ngobrol dengan si suami yang juga jago barbeque (orang Texas rek!), dia sering bertugas 3-6 bulan didalam kapal selam tanpa berlabuh sama sekali. Biasanya patroli rutin yg misi dan rutenya tentu sangat rahasia. Bahkan saat aku tanya dikedalaman berapa kapal selamnya biasa beroperasi, dia tersenyum dan bilang bahwa itu sangat rahasia. Tapi dia menceritakan secara garis besar tugas nya didalam kapal, berapa jam sehari, menu makan yg selalu top, fasilitas komunikasi dengan keluarga, dan juga kegiatan off duty yang bisa dilakukan.  Makanan kelas 1 dan fasilitas top untuk crew disediakan untuk mengurangi kejenuhan berlayar yang bisa sampai 6 bulan dalam air. Tidak mudah untuk bisa jadi crew kapal selam nukilir, konon calon crew harus apply dua kali untuk bisa berlayar didalam kapal selam nuklir.

Tentara Amerika sangat aktif dan dominan diluar negaranya, berbeda dengan doktrin TNI yg masih besar pengaruhnya dikehidupan sehari hari dalam negri Indonesia. Banyak sekali kisah negatif, tragis  dan menyedihkan dari tentara atau veteran US, terutama dari yang pernah bertugas di medan perang brutal yang jauh dari negaranya sendiri. Ongkos untuk mempertahankan status super power sekaligus global cop memang mahal sekali.

Salam,

Seattle 8/23/2015.

Photo:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun