Mohon tunggu...
bonekpalsu
bonekpalsu Mohon Tunggu... profesional -

Bonek palsu yg bejo

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Dikurung di Dallas Fort Worth Airport, Texas

15 Juli 2015   09:16 Diperbarui: 15 Juli 2015   09:16 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena cuma ada kira2 10 orang, maka banyak kursi yg dipakai buat tidur2an atau tidur beneran. Tidak perlu kuatir ketiduran, karena pasti ada petugas yg membuka pintu dan teriak2 untuk penumpang yg harus segera boarding. Saat pesawat ku siap boarding, pintu dibuka dan disambut oleh ground crew AA, passport dan tiketku dicek dan digiring menuju pesawat. Seperti saat turun, maka saat boarding pun para TWOV-er ini naik pesawat duluan, pintu boarding untuk penumpang lain belum dibuka.

Setekah 3 bulan macul di Brazil, aku harus pulang sebentar ke Indonesia untuk mengurus Visa kerja Brazil ( dari awal soal Visa di Brazil ini terasa aneh dan layak diceritakan dalam artikel sendiri) aku kembali harus pulang ke Indonesia via Dallas pakai proses TWOV dan dikurung lagi dalam ruangan yg sama selama 10 jam! Tapi ada kejadian lucu. Jumlah orang yg terkurung kira2 kurang dari 10 orang. Di sudut yg agak jauh dari kursi dimana aku duduk, ada seorang pemuda gondrong, berjaket kulit, berkulit gelap sepintas seperti orang Indonesia atau orang Amerika Latin, badan tegap dan agak sedikit lebih tinggi/lebih besar dari aku. Dia duduk bersama seorang cewek bule yg lumayan cakep, mungkin pacarnya batin ku. Yg bikin aku sedikit grogi, koq rasanya dari awal aku masuk pemuda itu koq sering menatap aku terus …. Wah ada apa ya? Suatu ketika aku harus buang air kecil ke WC dan saat itu didalam ruangan cuma ada 4-5 orang termasuk pasangan pemuda gondrong-bule itu. Begitu aku berdiri berjalan ke WC, sigondrong juga ikut jalan kearahku dan juga ikut masuk WC…. Wah mana sedang tidak ada orang lain di WC, cuma ada kita berdua. Setelah kencing aku membasuh tangan di wastafel dan sipemuda gondrong mendekati ku. Waduh bakalan di begal nih aku :D …. Nggak tau nya sipemuda menyapaku pakai bahasa Indonesia …

“mas dari Indonesia ya?”

“Ya” jawabku kaget dan lega :D

“Kenalin mas, nama saya Asep dari Bandung, dari Cicaheum” katanya lagi ….

Ah ..... urang Bandung rupanya, sama dong sama aku! Ha ha ha ha …

Cerita punya cerita, si Asep bekerja sebagai staff lokal di KBRI Jerman yang barusan liburan di Meksiko, dan sekarang sdg transit akan kembali ke Berlin bersama pacarnya. Pacarnya, orang Jerman, harusnya bisa masuk ke US tanpa Visa, tapi berhubung dia travel berbarengan dg si Asep, maka si pacar dg suka rela ikut masuk dalam kurungan di bandara Dallas ….

Gara-gara 9/11, TWOV dicabut

Pertengahan 2001 aku harus pulang menjemput keluarga lewat jalur sama (aku beli tiket PP), aku tidak tahu kalau TVOW sudah dicabut. Dari SP aku tidak dikasi gelang TWOV lagi dan saat di Dallas tidak ada yg menjemput .... waduh piye iki? ya udah ikutan antri di imigrasi. Petugas membolak balik passportku dan melihat Visa kerja US ku yg sdh expired Juli 1999,  terus tanya koq tidak punya Visa US? Lha memang tujuan ku tidak ke US dan sebelumnya aku pakai TWOV. Terus petugas tanya lagi koq nggak apply US Visa? Aku jawab susah dapatnya ....  Setelah itu dia bertanya profesiku dan dimana aku bekerja, dan dimana aku bekerja ketika aku di US. Jawaban ku nampaknya memuaskan petugas, aku boleh keluar lewat imigrasi tapi harus segera masuk lagi  :D, jadi selama 10 jam aku menunggu di ruang tunggu biasa dg ribuan penumpangh lain .....

Selanjutnya untuk ke Jakarta-Sao Paulo, aku pakai jalur Eropa dan minta transit Visa di Jerman dan Belanda .... tidak sulit ternyata untuk mendapatkan Visanya.

Salam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun