BEBERAPA minggu berselang tiga orang warga membawa nenek penghuni gubuk tua itu ke Puskesmas dimana dokter Gaby bertugas.
Alangkah kagetnya saat dokter itu mengenali orang yang dibawa warga tadi adalah neneknya si Shinta. Kondisi nenek ini kritis. Kurus dan badan kebiru-biruan semua. Nenek ini mengalami sakit yang tak bisa ditolong lagi. Sehari dirawat nenek ini akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Dokter Gaby tak tahan meneteskan air matanya. Ia bisa merasakan bagaimana perasaan Shinta ketika orang-orang yang mencintainya harus pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya?
Dokter Gaby sendiri yang mengurusi jenazah neneknya Shinta. Â Untuk saat ini Shinta berada di rumah kepala desa setempat. Dokter Gaby juga terlibat dalam acara pengebumian jenazah nenek itu.
Setelah semua urusan selesai dokter Gaby bertemu kepala desa untuk menyampaikan niatnya. Dokter Gaby berniat untuk membiayai hidup gadis cilik bernama Shinta itu. Kelak Shinta akan di bawa ke sebuah panti asuhan dan segala biaya hidup dan pendidikan akan ditanggung oleh dokter muda ini. Kepala desa dan beberapa keluarga terdekat Shinta menyetujui niat baik dokter Gabriel.
Setelah itu di dalam kamarnya dokter Gaby berjanji dan berjanji akan menjaga dan merawat Shinta seperti anaknya sendiri.
"Shinta, kalian telah memberi arti hidup sesungguhnya bagi saya. Saya telah menemukan kasih Natal di gubuk tua ini. Hari ini dan seterusnya saya adalah kakakmu, saya adalah orang tuamu yang menjaga dan melindungimu," janji dokter Gaby.
Salam DamaiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H