Mohon tunggu...
Bonefasius Sambo
Bonefasius Sambo Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang gemar menulis

Penulis Jalanan ~Wartakan Kebaikan~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berkuasa Tanpa Perang

12 Juni 2017   18:53 Diperbarui: 12 Juni 2017   19:02 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda seorang menginginkan sesuatu,misalnya Anda mau mengincar tanah masyarakat di pedesaan atau di pesisir pantai, maka berilah dia pinjaman, beri (bon) dia sembako jika dalam jumlah tertentu dan diyakini dia tak sanggup lagi untuk membayarnya beri dia intimidasi. Yang jelas demi nama baik dia akan membarternya dengan tanah. Dan contoh di atas kita bisa jumpai dalam kehidupan kita sehari hari.

Nah kenapa orang ingin berkuasa mereka selalu melakukan invasi melalui lembaga pendidikan atau campus?

Ruang pendidikan itu adalah ruang subur orang melakukan indoktrinasi kepada calon rekrutan mereka. Lima belas tahun yang akan datang mereka akan memanen kader militan. Maka celakalah kamu jika kamu hanya berbahasa normatif dan menghilangkan ajaran doktrinal. Atau mengabaikan doktrinasi.

Amerika menciptakan pendidikan yang berkualitas dan superior. Tapi yang mereka viruskan adalah bagaimana Amerika Serikat menjadi kebanggaan mahasiswanya. Amerika menjadi roll model pendidikan dunia. Ketika mahasiswa itu kembali ke negaranya yang mereka bawa adalah “nilai dan gengsi Amerika” bukan negara asal mahasiswa itu.

Berkuasa tanpa perang bisa dimulai ketika negara bisa menghadirkan generasi terpelajar dan berkualitas. Jika sudah mencapai level itu kita tidak mungkin membebek orang lain.

Bagaimana mewujudkannya? Jalan satu-satunya investasi pendidikan besar-besaran. Berangkatkan putra putri terbaik daerah untuk kuliah di kampus kampus terbaik Indonesia. Atau ke luar negeri.

Tak usah khawatir dengan mereka. Mereka bukan kompetitor kita, tapi mereka adalah masa depan bangsa.

(Salam Damai)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun