Mohon tunggu...
Wijaya
Wijaya Mohon Tunggu... lainnya -

Setengah pengangguran, suka jalan-jalan kalau ada uang dan orang tua tunggal

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Dua Malam di Rab, 10 Hari Menyusuri Kroasia

6 Agustus 2015   09:22 Diperbarui: 7 Agustus 2015   04:32 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beristirahat sejenak, saya bersiap untuk sekedar mengitari kota tua yang hanya sekitar 500 meter dari tempat saya menginap. Kota Rab sendiri adalah salah satu kota tua di Korsika dengan pengaruh Venice yang kuat jadi bisa saja ada satu kesamaan arsitektural walau tidak 100%. 

Menyelusuri pelabhoan kota sambil memeriksa beberapa "jualan" dari agn-agen boat yang menawarkan segala aktifitas kemaritiman dans aya mesti menahan diri untuk tidak melakukan transaksi apapun karena mengingat budget yang saya bawa (maklum pengangguran) Tidak ada selfi atau mengambil photo karena batere handphone saya sudah kurang dari 40% ..LOL 

Beberapa sudut kota yangs aya anggap menarik tentu saja mau tidak mau saya abadikan, karena entah kenapa saya memang tidak mengikuti jalur berfoto massive yang seperti biasa dilakukan turis, kebetulan saya bukan penyuka foto.

[caption caption="Katedral"]

[/caption]

Panas kembali menyengat, walau saya boleh saja bertahand engan panas, tetapi kelembapan udara sungguh mengganggu saya karena saya mulai merasa tidak dapat bernafas (salah satu keterbatasan saya adalah tidak bisa tahan dengan kelembapan udara yang tinggi, itu makanya saya tidak bisa tahan tinggal di Bali lebih dari 1 bulan). Saya kembali ke hotel, menyalakan kipas angin (ruangan tidak ber AC) dan tertidur setelah membaca Lonely Planet yang saya bawa.

Tidak banyak hal yang bisa dilakukan malam hari kecuali menikmati suasana kota dimalam hari dan makan malam di sebuah square dimana cafe-cafe bertebaran. Harga makanan mulai terasa lebih mahal sekitar 10 Kuna dari biasa dibandingkan tempat sebelumnya. Saya rasa harga makanan mulai terasa mahal begitu kita mendekati bagian utara Kroasia. Sayangnya kualitas wine lokal yang saya nikmati agak "berair" dan tidak setajam wine di Rovinj 

Mengabadikan beberapa photo dimalam hari sayapun kembali ke hotel dan tidur kembali (yep liburan berarti juga tidur buat saya)

Setelah sarapan dipagi harinya (rata-rata sarapan ditutup jam 9 pagi) saya bersiap untuk mengelilingi sebagian dari pulau Rab. Menuju ke bagian selatan pulau menuju ke areal puncak. Tanaman cedar menutupi hampir sebagian pulau. Warna kehijuan dedaunan yang kontras dengan birunya laut benar-benar membawa imajinasi saya 

[caption caption="Pemandangan dari ketinggian Pulau Rab"]

[/caption]

Tidak banyak turis yang terlihat, mungkin karena rata-rata mereka berjemur di daerah laut yang menawarkan fasilitas naturist (FKK) 

Setelah lelah mengendarai mobil tanpa tujuan jelas dan singgah di beberapa Konoba (tavern) sekedar menyicipi makanan setempat dan minum kopi pekat sayapun melajukan mobil ke arah kota kembali dan sebelum memasuki areal kota saya memutar ke sebelah kanan menuju ke suatu taman lindung dimana ada suatu resor yang hendak saya kunjungi. masuk ke areal resor sekali lagi saya membayar biaya masuk untuk parkir dan konservasi hutan lindung, sayapun menuju ke areal berenang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun