Mohon tunggu...
Bonar Hamari
Bonar Hamari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lagu Berikutnya Menjelang Tahun Politik, "Kinerja BUMN"

21 September 2018   08:42 Diperbarui: 21 September 2018   08:55 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah alasannya, agar pihak kontra mendapatkan turunan isu dari privatisasi atau jual aset. Jadi gak heran jika saat ini kita sering sekali mendengar "Jokowi bagi-bagi kursi" di BUMN.

Terlepas segala macam pemikiran yg ada, perlu diketahui bahwa kriteria jajaran direksi BUMN memang tidak diatur dalam UU. Jadi wajar saja jika negara punya wewenang menentukkan siapa yg mamou mengelola BUMN. Juga wajar juga jika publik mempertanyakan keprofesionalnya seorang Direksi.

Sebagai masyarakat, saya menilai siapapun yg dipilih negara sebagai direksi BUMN, it's fine bagi saya, selama kinerja BUMN memang menunjukkan tren positif.

Its fine juga jika Menteri BUMN terus melakukan perombakkan BUMN, karena selama pantauan saya, direksi yg diangkat mempunyai latar belakang dan pengalaman sesuai dengan kebutuhan perusahaan BUMN saat ini.

Begitu kepercayaan saya kepada Menteri Rini Soemarno. melihat kondisi seluruh BUMN di tangannya, jumlah BUMN rugi terus menurun, dari 24 perusahaan kini tinggal 12 perusahaan. Beriringan dengan laba bersih dan aset seluruh BUMN terus meningkat. Dari Rp 150 T, selama 2017 mencatat laba bersih Rp 186 T.

Yaa... Masih banyak data lain yg bisa kita bahas. Setidaknya mari kita refleksikan saat Mudik 2018 kemarin, hampir tidak terdengar kemacetan dan ketidaknyaman. Bagi saya itu sejarah baru. Bukti kehadiran BUMN di negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun