Buku Ratu Adil membahas berbagai pemberontakan yang dilakukan oleh masyarakat kecil di pebagai tempat di Jawa pada abad ke-19 hingga permulaan abad ke-20. Sindhunata secara cermat mengurai akar perlawanan kaum petani yang selama berabad-abad menghadapi ketidakadilan ekonomi dan sosial. Dengan menghubungkan pemberontakan ini dengan mitos dan ramalan Jayabaya, sang penulis menunjukkan bagaimana konsep Ratu Adil menjadi simbol perlawanan dan harapan bagi wong cilik.
Dalam buku ini Sindhunata membatasi pada empat Gerakan Ratu Adil. Pertama, Perang Jawa pada masa politik merkantilisme. Kedua, Geger Pulung dalam kaitan dengan politik Tanam Paksa. Ketiga, Pemberontakan Kyai Kasan Mukmin pada masa redupnya kesejahteraan. Terakhir, peran tradisi Ratu Adil bagi Gerakan Sarekat Islam pada masa awal pergerakan nasional.
Dalam buku ini, Sindhunata mengungkap bagaimana kaum petani/ wong cilik tidak hanya menjadi korban ketidakadilan, tetapi juga dapat menjadi agen perubahan dalam sejarah. Pemberontakan mereka, meskipun seringkali gagal tetap meninggalkan jejak dalam kesadaran kolektif rakyat.
Dengan gaya penulisan yang reflektif dan menggunakan metode historis naratif, Sindhunata menyoroti berbagai kasus pemberontakan dari sudut pandang wong cilik. Ulasan dalam buku tentang kiprah mereka menjadikan sejarah mikro dari wong cilik sebagai narasi yang patut diperhitungkan dalam historiografi Indonesia.
Kesadaran Historis Wong Cilik
Salah satu kekuatan buku ini adalah bagaimana Sindhunata menghubungkan sejarah mikro dari wong cilik (Gerakan Ratu Adil) dengan dinamika sosial, politik, dan budaya yang lebih luas. Ia menunjukkan bahwa pemberontakan mereka tidak hanya sekadar gerakan spontan, tetapi juga bagian dari kesadaran historis yang terus hidup dalam sanubari masyarakat.
Dengan demikian, buku ini menawarkan perspektif yang lebih inklusif dalam memahami sejarah Indonesia, tidak hanya dari sudut pandang penguasa, tetapi juga dari mereka yang selama ini terpinggirkan.
Gerakan Ratu Adil bukan lagi hanya peristiwa dari sejarah mikro, melainkan lebih dari itu sebagi sebuah reaksi terhadap kondisi sosial ekonomi pada tiap-tiap periode yang terjadi dalam sejarah makro.
Buku Ratu Adil karya Sindhunata adalah sebuah kontribusi penting dalam historiografi Indonesia, khususnya dalam mengangkat sejarah mikro wong cilik. Dengan mengupas pemberontakan kaum petani dan kaitannya dengan mitos Ratu Adil, Sindhunata memberikan suara kepada mereka yang selama ini sering terabaikan dalam narasi sejarah makro.
Ratu Adil dalam jagad kosmos Jawa ibarat ayam jago yang dielu-elukan kedatangannya. Bagi orang Jawa sosok Ratu Adil yang dijagokannya itu laksana detak jantungnya sendiri. Pada Ratu Adil tersebut, orang Jawa meletakkan semua harapannya akan "kerajaan baru".
Di mana mereka terbebas terlepas dari belenggu penderitaan. Sesudahnya, mereka merengkuh dan menikmati kebebasan, keselamatan, dan kepenuhannya.