Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Guru - Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pedagogi Generasi Phi

27 Agustus 2024   14:12 Diperbarui: 27 Agustus 2024   14:12 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Aktivitas makan dan minum pun hanya selingan. Aktivitas utamanya adalah menonton Youtube. Tertidur pun gawainya masih dalam posisi menyala. Jika awalnya ia menonton nonstop dalam gawai. Kini ia ditonton oleh gawai sebab ia jatuh tertidur.

            Gawai dan GenDuk bagai sisi dua mata koin. Dua sisi saling melengkapi. Berkat gawai, GenDuk dapat lebih cepat mengakses beragam sumber informasi. Melalui gawai, GenDuk dapat memilih konten tutorial yang paling disuka.

Pada topik membuat permainan digital. Beberapa siswa sudah mampu membuat permainan digital secara rapi, meskipun permainan tersebut dibuat dari aplikasi gratis. Ternyata usai pembelajaran, beberapa siswa tersebut mencari video tutorial di Youtube, bagaimana cara membuat permainan digital. Usai menyaksikan video dan menyimak pembelajaran di kelas, mereka perlahan namun pasti mampu membuat sebuah permainan digital sederhana.

https://www.its.ac.id
https://www.its.ac.id

Pedagogi Gen Phi/GenDuk

            Sebagai generasi yang melek digital sejak usia belia. Diperlukan pemilihan metode yang tepat saat mendidik GenDuk. Pembelajaran konvensional kemungkinan besar akan mereka jauhi. Sebaliknya, mereka akan meminati pembelajaran yang berbasiskan teknologi digital dan pembelajaran yang dibawakan secara kreatif.

Masa pandemi lalu, penulis melakukan pembelajaran daring untuk jenjang kelas 8. Kebetulan materi awal adalah drama. Saat situasi normal, biasanya penulis akan membagi dalam kelompok per 5-7 orang untuk membuat naskah drama. Naskah yang sudah diperiksa dan layak, maka akan dipentaskan. Pementasan dapat secara langsung atau rekaman video.

            Masalah muncul saat situasi pandemi. Pementasan drama secara konvensional sulit dilaksanakan. Penulis mendapat ide cemerlang. Para siswa yang penulis dampingi adalah gen Phi/ GenDuk. Mereka akrab dengan gawai sejak usia dini.

            Penulis meminta para siswa untuk berlatih suatu ekspresi terlebih dahulu. Usai ekspresi yang telah ditentukan, mereka memilih satu pose yang menggambarkan suatu cerita. Lalu, mereka diminta untuk memotret ekspresi dirinya. Hasil pemotretan dikirim ke penulis untuk diberikan krisan.

Dari berlatih ekspresi dan memotret hasil ekspresi, lalu para siswa penulis minta untuk membuat serial foto diri tentang suatu tema. Serial foto tersebut agak mirip dengan konsep membuat meme. Berikut contoh meme seorang siswa:

KolPri
KolPri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun