Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Guru - Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pedagogi Putih - Belajar dari Finlandia

21 Agustus 2024   11:36 Diperbarui: 21 Agustus 2024   11:47 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negara Finlandia menjadi rujukan negara-negara lain dalam membuat kurikulum pendidikan. Di Finlandia setiap siswa diperhatikan secara saksama hak-hak dalam pembelajaran. Pemerintah Finlandia meyakini bahwa keutamaan bermain dalam belajar dan berimajinasi.

Anak-anak di usia dini justru didorong untuk lebih banyak bermain dan bersosialisasi dengan teman sebaya, bahkan hingga jenjang SMA pun, permainan interaktif masih mendominasi metode pembelajaran (Noviantari,2015).

Sistem pendidikan di Finlandia mengungkapkan satu benang merah bahwa pembelajaran dapat menggunakan metode permainan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode permainan menurunkan tingkat stres siswa dalam menerima materi.

Selain itu, melalui metode permainan siswa kerap kali tidak menyadari bahwa mereka sudah belajar banyak hal dan menemukan jawaban terhadap suatu pertanyaan yang kadang dilontarkan di awal pembelajaran.

Keunikan dalam Pembelajaran

Belajar dengan durasi lama sangat melelahkan bagi siswa. Kelelahan siswa semakin bertambah saat guru mengajar dengan pendekatan konvensional. Untuk mengatasi kelelahan dalam belajar di Finlandia sekolah-sekolah di sana menerapkan istirahat berkali-kali yang bertujuan untuk menyegarkan otak mereka.

Metode istirahat berkali-kali meningkatkan fokus siswa dalam belajar. Pembagian waktu beristirahat dapat diatur oleh guru sesuai kebutuhan. Guru dapat memberikan blok waktu beristirahat seperti berikut: membaca bebas selama sepuluh menit, menulis bebas, belajar sambil bergerak atau permainan pembelajaran yang menyenangkan.

Intensitas istirahat adalah salah satu kunci kesuksesan siswa dalam pembelajaran. Insan pendidikan di Finlandia menerapkan sistem itu diperkuat dengan bukti penelitian bahwa ada perubahan yang signifikan dalam diri siswa ketika jeda-jeda istrirahat diberikan lebih banyak daripada sebelumnya.

Pentingnya istirahat berkali-kali membuat siswa dan guru dalam kondisi segar sehingga menghasilkan fokus dalam pembelajaran. Dalam waktu istirahat yang lebih dari dua kali tersebut siswa dan guru dapat lebih meningkatkan intensitas berkomunikasi secara informal. Antar siswa juga dapat lebih sering berkomunikasi antar pribadi. Komunikasi antar pribadi seringkali dapat menjadi waktu tutor sebaya. Tutor sebaya yang dapat menjadi solusi siswa saat menemui permasalahan dalam pembelajaran.

Menjauhkan siswa dari stres dan tekanan dalam pembelajaran merupakan salah satu keberhasilan dari sistem pendidikan di Finlandia. Siswa yang mengalami stres serta tekanan dalam pembelajaran berimbas pada hilangnya fokus dan motivasi. Mereka akan mengikuti pembelajaran layaknya zombie. Tubuh mereka berada dalam kelas. Sorot mata mereka tanpa fokus. Hati dan jiwa mereka melayang pergi jauh dari kelas. Ironis!

Buku paket bukan Kitab Suci

Setiap mata pelajaran (mapel) tersedia buku paket yang menjadi pegangan siswa dan guru mengarungi tahun pembelajaran. Di Finlandia buku paket mapel bukan kitab suci yang selalu harus diikuti. Guru-guru di sana tidak akan membiarkan buku paket menjadi majikan di kelas yang harus mereka ikuti.

Terikat mati dengan buku paket melemahkan  semangat discovery learning guru. Suasana pembelajaran akan monoton. Minim variasi. Kurang interaksi dan tidak aktraktif. Kebosanan lekas melanda siswa dalam pembelajaran. Guru-guru di Finlandia dikondisikan tidak selalu melibatkan buku paket saat pembelajaran. Mereka harus kreatif mencari sumber ajar dan bahan ajar untuk mempermudah penyampaian di ruang kelas.

Buku paket di sana dianggap hanya salah satu sarana pembelajaran. Tanpa buku paket guru tetap dapat mengajar secara variatif, interaktif, dan aktraktif. Guru-guru di sana terampil memaksimalkan sumber-sumber belajar yang kontekstual. Belajar tidak dibuat berjarak dari realitas.

Pemahaman suatu konsep pembelajaran disertai dengan praktik nyata. Di Finlandia siswa diajak berpikir refektif dalam memecahkan permasalahan. Berkat laku pembelajaran tersebut siswa dapat membangun potensi diri dan mengembangkan karakter secara mandiri.

Kemandirian dalam Pembelajaran

Salah satu yang ditekankan dalam pola pendidikan di Finlandia, yakni kemandirian. Insan-insan pendidik di sana percaya bahwa kemandirian adalah bahan dasar kegembiraan yang utama. Dalam menumbuhkembangkan kemandirian, mereka percaya bahwa pemberian kebebasan pada siswa adalah awal dari sebuah kemandirian.

Siswa menjadi pusat utama pendidikan bukan sekadar obyek. Obyektivasi siswa menggerus sisi kemandiriannya. Mereka hanya menunggu disusupkan beragam materi pembelajaran yang terkadang tidak kontekstual dan tidak mengembangkan kecakapan hidup.

Kurikulum Finlandia lebih menekankan pada kemandirian dan tanggung jawab. Kemandirian siswa melatih tanggung jawab. Mereka menyadari bahwa belajar tidak hanya berpusat dalam kelas. Proses belajar wajib mendekat pada realitas.

Di Finlandia pada jenjang setara SMP dan SMA ada mata pelajaran praktik pengalaman kerja di instansi swasta/ pemerintah. Metode dan strategi pembelajaran di sana wajib menyediakan kesempatan untuk eksperimen, eksplorasi, pembelajaran aktif, dan aktivitas fisik. Proses pembelajaran di Finlandia menggunakan kurikulum Transveral yang beberapa bertujuan untuk menyiapkan kompetensi kehidupan kerja dan kewirausahaan serta mengondisikan keterlibatan partisipatif yang siap untuk membangun masa depan berkelanjutan.

Penutup: Imbas Positif Pendidikan Finlandia

            Kemandirian, menyiapkan kompetensi kehidupan kerja, dan keterlibatan partisipatif yang siap untuk membangun masa depan berkelanjutan menjadikan lulusan sekolah di Finlandia mampu menjadi inovator. Dunia telekomunikasi pernah dilanda demam Nokia. Produk telpon seluler yang pernah merajai penjualan teratas berasal dari Finlandia.

            Pada rentang 1996-2007 ponsel Nokia menelurkan ponsel inovatif yang berada di garis depan melalui perangkat seri Communicator, salah satu ponsel palmtop pertama. Meskipun pada era kiwari produk Nokia mengalami penurunan penjualan akibat serbuan ponsel Android, Nokia tetap fokus untuk kembali mengeluarkan ponsel inovatif, bahkan mantan karyawan Nokia banyak mendirikan perusahaan rintisan inovatif, termasuk Jolla, pesaing baru di pasar ponsel.

            Dalam dunia sistem komputer orang tak asing dengan open soure (OS)/ sistem operasi sumber terbuka dan bebas. OS gratis dan terkenal kebal virus, yakni Linux. OS Linux dikembangkan ahli sistem komputer dari Finlandia, Linus Torvalds. Jauh sebelum banyak orang menyadari tentang pentingnya berkolaborasi dan berbagi sesuatu secara gratis adalah masa depan, Linus sudah berpikir tentang hal tersebut melalui Linux yang dikembangkannya.

            Untuk penggemar permainan di ponsel/ komputer mengenal video game, Angry Birds dan Clash of Clan (COC). Kedua permainan tersebut diciptakan oleh pengembang permainan dari Finlandia, yakni Rovio Entertainment dan Supercell. Kedua permainan tersebut diunduh oleh miliaran pengguna di semua platform. Angry Birds dan COC sungguh memberikan kesenangan bermain selama berjam-jam bagi usia anak-anak hingga dewasa.

            Ternyata imbas positif dari pendidikan Finlandia sudah dirasakan oleh sebagian penduduk di bumi. Silakan tanya, siapa yang dulu tak punya ponsel Nokia? Dahulu semua produk Nokia menjadi trendsetter. Hingga kini OS, Linux masih digunakan di beragam instansi, khususnya instansi yang ingin menggunakan OS gratis, kebal serangan virus, dan berlisensi resmi, bukan OS bajakan.

            Penggemar permainan hingga kini masih tetap memainkan, Angry Birds dan COC. Mengapa dua game tersebut tetap dimainkan saat diserbu dengan beragam terbaru? Berikut testimoni dari

beberapa orang yang masih memainkan COC: kualitas grafis menarik, memacu adrenalin, dan penasaran yang tak berkesudahan.

            Sedikit contoh dari imbas positif pendidikan di Finlandia bagi dunia nyata sungguh dekat dengan kehidupan. Dari produk ponsel, OS komputer, dan permainan. Selama bersekolah siswa di sana sudah disiapkan dengan kompetensi kehidupan dunia kerja serta kewirausahaan dan pengondisian keterlibatan partisipatif yang siap untuk membangun masa depan berkelanjutan.

Jika dahulu pernah mendengar pepatah, belajarlah hingga ke negeri Tiongkok!, maka tak salah kiranya mulai menjadikan Finlandia sebagai salah satu tujuan alternatif untuk menimba ilmu.

 

Referensi

Maknun, Lu'luil dan Ahmad Royanil. 2018. Telaah Kurikulum dan Sistem  Pembelajaran

Sekolah Dasar di Finlandia serta  Persamaan dan Perbedaannya dengan Kurikulum 2013 di Indonesia. Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar.

Noviantari, Hardiana. http://www.hipwee.com/feature/sekolah-cuma-5-jam-tanpa-pr-ujian-nasional-kenapa-orang-finlandia-bisa-pintar/. Diakses 9 Januari 2024.

Pantzar, Katja. 12 Produk Desain Finlandia Teratas Sepanjang Massa. https://finland-fi.translate.goog/arts-culture/all-time-top-12-finnish-design-products/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc. Diakses 19 Februari 2024.

 

Walker, Timothy D. 2017. Teach Like Finland. Terj. Jakarta: Grasindo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun