Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Guru - Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pedagogi Putih - Belajar dari Finlandia

21 Agustus 2024   11:36 Diperbarui: 21 Agustus 2024   11:47 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap mata pelajaran (mapel) tersedia buku paket yang menjadi pegangan siswa dan guru mengarungi tahun pembelajaran. Di Finlandia buku paket mapel bukan kitab suci yang selalu harus diikuti. Guru-guru di sana tidak akan membiarkan buku paket menjadi majikan di kelas yang harus mereka ikuti.

Terikat mati dengan buku paket melemahkan  semangat discovery learning guru. Suasana pembelajaran akan monoton. Minim variasi. Kurang interaksi dan tidak aktraktif. Kebosanan lekas melanda siswa dalam pembelajaran. Guru-guru di Finlandia dikondisikan tidak selalu melibatkan buku paket saat pembelajaran. Mereka harus kreatif mencari sumber ajar dan bahan ajar untuk mempermudah penyampaian di ruang kelas.

Buku paket di sana dianggap hanya salah satu sarana pembelajaran. Tanpa buku paket guru tetap dapat mengajar secara variatif, interaktif, dan aktraktif. Guru-guru di sana terampil memaksimalkan sumber-sumber belajar yang kontekstual. Belajar tidak dibuat berjarak dari realitas.

Pemahaman suatu konsep pembelajaran disertai dengan praktik nyata. Di Finlandia siswa diajak berpikir refektif dalam memecahkan permasalahan. Berkat laku pembelajaran tersebut siswa dapat membangun potensi diri dan mengembangkan karakter secara mandiri.

Kemandirian dalam Pembelajaran

Salah satu yang ditekankan dalam pola pendidikan di Finlandia, yakni kemandirian. Insan-insan pendidik di sana percaya bahwa kemandirian adalah bahan dasar kegembiraan yang utama. Dalam menumbuhkembangkan kemandirian, mereka percaya bahwa pemberian kebebasan pada siswa adalah awal dari sebuah kemandirian.

Siswa menjadi pusat utama pendidikan bukan sekadar obyek. Obyektivasi siswa menggerus sisi kemandiriannya. Mereka hanya menunggu disusupkan beragam materi pembelajaran yang terkadang tidak kontekstual dan tidak mengembangkan kecakapan hidup.

Kurikulum Finlandia lebih menekankan pada kemandirian dan tanggung jawab. Kemandirian siswa melatih tanggung jawab. Mereka menyadari bahwa belajar tidak hanya berpusat dalam kelas. Proses belajar wajib mendekat pada realitas.

Di Finlandia pada jenjang setara SMP dan SMA ada mata pelajaran praktik pengalaman kerja di instansi swasta/ pemerintah. Metode dan strategi pembelajaran di sana wajib menyediakan kesempatan untuk eksperimen, eksplorasi, pembelajaran aktif, dan aktivitas fisik. Proses pembelajaran di Finlandia menggunakan kurikulum Transveral yang beberapa bertujuan untuk menyiapkan kompetensi kehidupan kerja dan kewirausahaan serta mengondisikan keterlibatan partisipatif yang siap untuk membangun masa depan berkelanjutan.

Penutup: Imbas Positif Pendidikan Finlandia

            Kemandirian, menyiapkan kompetensi kehidupan kerja, dan keterlibatan partisipatif yang siap untuk membangun masa depan berkelanjutan menjadikan lulusan sekolah di Finlandia mampu menjadi inovator. Dunia telekomunikasi pernah dilanda demam Nokia. Produk telpon seluler yang pernah merajai penjualan teratas berasal dari Finlandia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun