Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Guru - Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Berani Menulis dalam Kesibukan

23 Februari 2023   09:44 Diperbarui: 23 Februari 2023   12:30 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul: Sapa Ora Sibuk: Menulis dalam Kesibukan

Penulis: Much. Khoiri

Cet: 1, Juni 2016

Hlm: xxii+138

Penerbit: Unesa University Press

Harga: 45.000,-

ISBN: 978-979-028-854-6

Menulis adalah sebuah keberanian

(Pramoedya Ananta Toer)

Manusia adalah apa yang dilakukan secara berulang. Manusia yang tekun dalam suatu bidang kemungkinan besar akan memetik hasil yang membahagiakan. Teori 10.000 jam merupakan teori yang membuktikan bahwa kepakaran/ keahlian berhubungan dengan jam terbang seseorang menekuni suatu bidang.

Ketekunan adalah sebuah habitus. Ketekunan dan konsistensi adalah sebuah pembeda masing-masing persona. Mr. Emcho (Much. Khoiri) tak lelah mengedukasi dengan beragam tindakan, khususnya menyebarkan virus literasi. Ragam artikel, buku pribadi, buku antologi, menjadi pembicara seminar daring atau luring adalah jejak bahwa selama hayat dikandung badan beliau senantiasa bergiat tanpa henti di jalur literasi.

Strategi Jitu Menulis

Di tahun 2020 ini keajaiban terjadi. Penulis mendaftar untuk mengikuti pelatihan menulis daring melalui aplikasi WA (what's app). Pelatihan menulis daring ini diinisiasi oleh penulis, guru, dan trainer, Wijaya Kusumah (OmJay). Dalam pelatihan daring tersebut terdiri dari 20 sesi. Ternyata, penulis buku RTM (Rahasia Top Menulis), Mr. Emcho menjadi salah satu pembicara pada sesi ketujuhbelas bertema, Menjadi Editor dan Penyunting Naskah yang Baik.

Dalam sesi tersebut, beliau membekali peserta pelatihan kiat-kiat menghasilkan tulisan yang bernas dengan terlebih dahulu memerhatikan proses dari membuat draf, memoles, dan melengkapi tulisan.

Usai pelatihan, penulis membeli langsung dari Mr. Emcho buah karyanya buku SOS (Sapa Ora Sibuk): Menulis dalam Kesibukan. Judul buku ini sedikit mengusik sehingga penulis ingin memiliki dan melahap tuntas isinya. 

Dari bagian awal buku beliau terlebih dahulu memohon maaf saat memberikan penegasan.

Sebab, saya tidak sekadar omong kosong. Sebaliknya, saya telah menyiasati berbagai kesibukan untuk menulis. Mohon maaf, karena saya menulis, saya jadi berani mengajak Anda untuk menulis pula. Sebagaimana Anda, saya pun sibuk, namun saya selalu berusaha menyempatkan diri untuk untuk menulis setiap hari (h.vii).

Dalam buku SOS (Sapa Ora Sibuk): Menulis dalam Kesibukan, beliau secara jitu mengungkapkan siasat diri untuk produktif menulis meski kesibukan mendera. Beliau secara perlahan memaparkan perlunya seseorang memiliki manajemen waktu, rajin membaca, menentukan waktu utama untuk menulis, menyiapkan alat-alat bantu mendukung kepenulisan, dan niat kuat dalam menulis.

Hal-hal tersebut merupakan faktor internal bagi seorang penulis. Di sisi lain, seorang penulis juga perlu peka dan jeli terhadap faktor eksternal seperti merekam kejadian yang dialami dan mengolah apa yang dirasakan.

Buku, SOS mendedahkan beragam strategi untuk menulis.  Tulisan dalam buku tidak dikelompokkan dalam tema besar. Pembaca bisa membaca berurutan atau membaca secara acak. Strategi jitu menulis dalam buku ini diawali dengan, Tetapkan Niat Menulis dan dipungkasi dengan strategi ketigabelas, yakni Menulis dengan Doa.

Masing-masing strategi jitu menulis dalam buku dibahas rinci disertai contoh-contoh yang semakin memantik pembaca untuk bergegas menuntaskan tulisan dan menerbitkan dalam mahkota buku. Ketigabelas strategi jitu tersebut menulis sangat mudah diikuti oleh para calon penulis maupun penulis yang sudah bereksistensi dan ingin melejitkan produktivitas dalam menulis.

Strategi-strategi menulis di buku sudah diuji oleh Mr. Emcho pribadi agar produktif menulis. Beberapa strategi menulis juga diilhami oleh beberapa penulis dalam dan luar negeri yang dikenal produktif berkarya.

Dalam buku ini beliau mengupas tuntas bahwa siapa saja yang dapat bersahabat dengan kesibukan akan menemukan momen terbaik untuk produktif menulis. Sebagai penyemangat, beliau pun mengingatkan agar seorang penulis perlu memiliki hati riang dan motto diri yang dapat terus mengobarkan semangat untuk menulis lebih banyak. Terakhir, sertakan Tuhan Yang Mahakuasa dalam tiap usaha menulis. Niscaya tulisan yang dihasilkan mendatangkan keberkahan bagi penulisnya dan tuan puan pembaca.

Menulis untuk Keabadian

Dari ketigabelas strategi jitu menulis yang dikupas dalam buku penulis memfavoritkan strategi, Menulis dengan Doa. Jika Anda berdoa selama menulis, biarlah segala keterbatasan Anda ditutupi oleh ketakberhinggaan Tuhan (h.117). Strategi ini sungguh mengingatkan bahwa manusia dengan keterbatasan dapat disempurnakan dengan melibatkan Tuhan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Melibatkan Tuhan dalam segala.

Membaca buku ini serasa dikuatkan bahwa siapa saja bisa menulis. Kesampingkan alasan bakat sebab bakat dapat dilatih dan diasah selama hayat dikandung badan. Satu lagi pesan yang menjadi penguat usai membaca buku ini, yakni Khairunnaas anfauhum linnaas (sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain).

Jika tuan puan pembaca perlu beragam pengugah motivasi agar produktif menulis dalam kesibukan, maka buku SOS layak menjadi panduan. Membaca lembar demi lembar strategi dalam buku memang tak langsung menjadikan tuan puan pembaca produktif dalam menulis. Perlu mulai dengan aksi: menulis, menulis, dan menulis sebab sejarah bermula dari tulisan.

Tak perlu berhenti andai saat memulai berkarya tulisan-tulisan dihasilkan masih dianggap "sampah" sebab lambat laun sampah tersebut menjelma jadi kompos. Dengan menulis yang banyak, orang belajar keras untuk menulis dengan bagus (h.100). Individu-individu yang terus produktif menulis dalam kesibukan bisa digolongkan sebagai bukan orang biasa.

Selamat menelusuri lembar demi lembar buku, SOS tuan puan pembaca. Tutup buku usai menuntaskan membaca. Mulai lekas beraksi. Mulai menulis setiap hari, menulis dari hal-hal sederhana, dan menulis dari hari ini. Beranilah menulis dalam kesibukan.

Ketika kamu bicara, kata-katamu hanya bergaung 

ke seberang ruangan atau di sepanjang koridor. 

Tapi ketika kamu menulis, 

kata-katamu bergaung sepanjang zaman 

(Bud Garner)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun