Selain itu, keberhasilan e-learning perlu mempertimbangkan pendekatan determinisme sosial yang berkenaan transformasi sosiokultural (Wirasti,2013). Transformasi tersebut meliputi nilai efisiensi, displin, akurasi, etos belajar, dan berkembangnya kultur belajar mandiri. Walaupun perangkat keras e-learning di Indonesia sudah baik, akan sulit pembelajar e-learning berhasil secara optimal, jika di kalangan mereka tidak memiliki kultur belajar mandiri.
Daftar Pustaka
Naidu. 2012. Sistem Pembelajaran E-Learning. Jakarta: Raja Grafindo.
Wirasti. Murti Kusuma. 2006. Virtual Learning. Jakarta: Pustekkom.
Wattimena. Reza. 2012. Pendidikan Menurut Pierre Bourdieu. www.rumah filsafat.com,
diakses pada 10 April 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H