Berbuat baiklah seolah kau mati esok hari.Â
Belajarlah terus seolah kau akan hidup selamanya.Â
(Mahatma Gandhi)Â
Pendidikan adalah hak semua orang. Nyaris sepanjang hidup manusia, ia akan belajar. Belajar tak melulu di lembaga formal, melainkan dapat pula belajar dari beragam peristiwa kehidupan yang silih berganti hadir. Pemaknaan dari tiap peristiwa kehidupan merupakan proses pembelajaran manusia sepanjang hidup. Terkadang proses pembelajaran dalam peristiwa kehidupan belumlah cukup.
Untuk dinilai cakap dalam satu bidang seseorang membutuhkan bukti selembar ijazah. Di republik ini masih lebih menghargai selembar ijazah untuk menilai kecakapan seseorang, meskipun terkadang ijazah tersebut diragukan keabsahannya. Mobilitas sosial seseorang dapat diubah salah satunya melalui jalur pendidikan.
Dalam proses pendidikan ia dibentuk karakter dan semakin dipertajam talentanya agar mampu memutuskan jalur karir yang nanti akan ditempuh. Bagi sebagian rakyat Indonesia masih memandang pendidikan adalah modal utama dalam menjalani kehidupan, terutama dalam mencari pekerjaan dengan penghasilan yang baik.
Mobilitas sosial vertikal dapat lebih cepat digapai, jika seseorang meraih gelar sarjana atau pascasarjana. Tuntutan zaman atau meningkatnya tanggung jawab pekerjaan kadang mewajibkan seorang individu menempuh kuliah lanjut atau meraih gelar sarjana. Namun, seperti sudah kerap dibahas di media massa masih terdapat masalah tentang tidak meratanya pendidikan yang berkualitas baik di Indonesia.
Selain itu, masih pula terdapat masalah tentang persebaran guru yang belum merata. Tidak merata akses pendidikan menyebabkan banyak masyarakat Indonesia yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi sehingga banyak dari masyarakat yang belum memiliki pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak.
Permasalahan belum meratanya akses pendidikan, kini dapat diatasi dengan semakin meningkatnya teknologi informasi dan komunikasi. Keterbatasan waktu dan jauhnya jarak dapat dipangkas oleh kelas daring (online). Membuka kelas daring memerlukan kesiapan aplikasi pembelajaran berbasis teknologi informasi. Dibutuhkan sarana dan infrastruktur yang mendukung. Di era pandemi saat ini pembelajaran daring menjadi solusi, walaupun di beberapa daerah di Indonesia masih terkendala jaringan listrik dan internet yang byar pet.
Dari hasil riset data oleh penulis, kini cukup tersedia aplikasi menyelenggarakan program kuliah e-learning, kelas daring, dan sertifikasi daring. Kendala akses dan persebaran tenaga pendidik dapat diatasi oleh beragam aplikasi pendidikan. Aplikasi pendidikan digital seperti Khan Academy memberikan pendidikan berkualitas bagi siapa saja, tanpa terbatas jarak dan waktu.Â
Selain itu, di beberapa sekolah dan kampus sudah memiliki  Learning Management System (LMS), materi pembelajaran dan perkuliahan dalam bentuk video, audio, materi presentasi, forum diskusi, live chat, tugas dapat diakses kapan saja dan di mana saja.