Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Guru - Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kehendak Hidup Vs Bunuh Diri - Percikan Filsafat Schopenhauer

7 April 2020   13:44 Diperbarui: 7 April 2020   13:51 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspresi merana - foto kolpri

Kelelahan hidup yang dialami si murid berujung pada kehendak bunuh diri. Kehendak tersebut muncul akibat ia merasa tidak bahagia, masa depan yang masih abu-abu, dan bosan menghadapi ketidakpastian hidup.

Kasus si murid ini bercermin menurut teori Schopenhauer bahwa ia mengalami kehendak bunuh diri akibat menguatnya perasaan murung (eksternal). Di titik berbeda, kehendak bunuh diri juga dapat muncul pada seseorang yang sehat dan ceria. Pada seseorang yang sehat dan ceria, kehendak bunuh dirinya terobjektivikasi karena alasan internal.

Sebagian alasan kehendak bunuh diri berdasarkan eksternal, namun kadang ada pula perpaduan antara dorongan ekskternal dan internal. Untuk menepiskan kehendak bunuh diri perlu mencari akar terbesar masalah pendorongnya.

Kasus murid ini lambat laun tergambar jelas apa alasan pendorongnya ia hendak bunuh diri. Penemuan masalah dasar itu memudahkan penulis memetakan solusi untuk membantunya menghapus selama-lamanya kehendak bunuh diri tersebut. Selama tiga bulan penulis rutin mendengar tiap keluh kesahnya baik kala jam istirahat di sekolah ataupun melalui komunikasi bbm.

Penulis menyarankan agar ia keluar dulu dari rumah orangtuanya untuk tinggal di salah satu saudara dari mamanya. Keluar dari rumah perlu dilakukan agar ia menjauhkan diri sementara dari sumber penderitaan dan gangguan emosinya, yakni rumah orangtua. Dengan keluar sebentar dari rumah orangtua, ia dapat belajar tenang dan santai. Kehidupan yang tenang dan santai akan berkontribusi untuk ia belajar melepaskan diri sementara dari kemelekatan.

Schopenhauer mengingatkan bahwa melepaskan kemelekatan berarti manusia belajar untuk semakin banyak melepaskan sesuatu hal yang bergantung di luar dirinya. Semakin manusia dapat lepas bebas, semakin ia dapat merasakan kebahagiaan hakiki dalam diri.

Ekspresi merana - foto kolpri
Ekspresi merana - foto kolpri
Penutup

Keluar sementara dari rumah orangtuanya ternyata dapat melepaskan kemelekatan si murid terhadap "kebahagiaan" yang selama ini menjadikannya nyaman. 

Tindakan keluar sementara tersebut membuat ia belajar mandiri dan belajar mengenali potensi dirinya. Penulis tetap berkomunikasi dengan murid ini hingga ia melupakan kehendak bunuh diri. Ia memutuskan untuk kuliah di bidang musik. Kala keluar sementara dari rumah orangtuanya dulu, ia menemukan ketertarikan besar pada dunia disc jockey (DJ).

Kini murid ini sudah eksis sebagai DJ. Ia pentas di dalam dan luar negeri. Tak ada yang tahu bahwa dahulu ia pernah memiliki kehendak untuk bunuh diri. 

Bekal ilmu filsafat Schopenhauer menolong penulis untuk membantunya menjadi penyintas. Sebab Schopenhauer menegaskan bahwa syarat kebahagiaan bersumber dalam diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun