Dengan beragam teknik bertarung yang dimiliki Batozar, tiga sekawan seolah mendapat tambahan tenaga dalam melanjutkan petualangan. Kebersamaan mereka dapat menginspirasi pembaca. Persahabatan sejati diuji dalam gemuruh ombak kehidupan yang kadang dapat menghanyutkan, bahkan mampu mematikan.
Ketegasan Batozar dalam memimpin mampu meredam gejolak jiwa muda tiga sekawan. Kedisplinannya mampu menggiring mereka lebih baik dari hari ke hari. Mereka dapat belajar beragam teknik baru untuk bertarung. Beragam hal baru mereka alami.
Aku menaiki hammock paling bawah. Ini pengalaman baru bagi kami tidur bergelantungan di antara dua batang raksasa (hlm.47).
Kecerdikan Batozar untuk meminta Ali mengambil taring cacing pasak yang sudah dikalahkan berbuah manis.Taring cacing tersebut merupakan benda yang susah dicari. Berkat kelangkaannya, taring cacing pasak itu mampu membuat empat sekawan menjadi memiliki amunisi dana untuk terus berpetualang.
Lihai Menata Beragam Elemen
Petualangan empat sekawan dalam Klan Komet Minor sungguh memperkaya imajinasi. Tiap kota yang dikunjungi mereka memiliki keunikan seperti bentuk kubus, segitiga, limas segi empat. Kota-kota tersebut dapat melakukan teleportasi berpindah secara utuh dari suatu titik ke titik lain.
Menata kemunculan tokoh diatur sedemikian rupa oleh Tere Liye. Aliansi Para Pemburu yang telah dibubarkan menjadi kunci yang wajib ditemui oleh empat sekawan untuk menemukan pusaka hebat.Â
Terkuaknya satu-persatu Aliansi Para Pemburu pun ditata sedemikian rupa agar mereka tidak tepat waktu diketahui oleh empat sekawan. Bermula dari Entre yang membuka jalan menuju anggota Para Pemburu.
Tiap menemui satu-persatu anggota Para Pemburu, empat sekawan mengalmai ujian fisik, mental, dan teknik bertarung. Mereka berhasil mengalahkan gerombolan kadal raksasa hingga mampu mencapai Menara Kelabu. Di sana menjadi kediaman Arci, si Buta. Potongan pertama tombak pusaka pun berhasil empat sekawan dapatkan.
Empat sekawan masih terus melaju. Di sela-sela perjalanan. Si Tanpa Mahkota selalu menguntit. Dia siap mengambil kesempatan untuk merebut tombak pusaka.
Potongan kedua tombak pusaka dipegang oleh Kulture. Dia sudah beralih profesi menjadi selebritis ternama. Penduduk Archantum memanggilnya Lady Oopraah. Ujian empat sekawan menemui Kulture sungguh campur-campur: ada yang kocak, haru, dan dramatis.