Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Guru - Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Gas Bumi untuk Kehidupan

24 November 2017   19:16 Diperbarui: 24 November 2017   19:23 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Energi memegang peranan penting untuk keberlangsungan kehidupan manusia. Untuk penerangan rumah atau jalan, untuk memasak, dan untuk memproduksi beragam kebutuhan manusia di pabrik-pabrik memerlukan pasokan energi. Energi adalah kunci. Tanpa energi kehidupan manusia sulit berjalan optimal.

Pemanfaatan gas bumi untuk menunjang kehidupan perlu lebih digalakkan, karena gas bumi merupakan energi ramah lingkungan. Masyarakat perlu lebih dibukakan pemahamannya bahwa gas bumi dapat mendukung pencapaian beragam tujuan kehidupan manusia. Dari kebutuhan skala rumah tangga, UKM, dan skala industri Perusahaan Gas Negara (PGN) siap sedia menjadi mitra masyarakat dan pemerintah demi kesuksesan kehidupan.

Target PGN

Program PGN dalam rangka meningkatkan penggunaan gas bumi dalam masyarakat menargetkan hingga 2019 menambah panjang pipa gas bumi sepanjang 8.656 km. Penambahan panjang pipa merupakan komitmen nyata PGN dalam membumikan gas bumi. Komitmen nyata dari PGN dalam penambahan infrastruktur untuk penyaluran gas bumi hendak menunjukkan kepada masyarakat bahwa gas bumi sebagai energi pilihan yang efisien, ramah lingkungan dan aman.

Keberlangsungan pasokan gas bumi dapat lancar ke masyarakat melalui penambahan panjang pipa. Sekretaris PGN, Heri Yusup mengungkapkan bahwa penambahan panjang pipa sekitar 8.656 km dapat meningkatkan maksimalisasi pemanfaatan gas bumi sebanyak 1.902 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Selanjutnya, ia pun menambahkan bahwa pemanfaatan gas bumi 1.902 MMscfd pada tahun 2019 dapat menghemat pengeluaran sebesar Rp. 110,9 triliun.

Berkah turunnya harga minyak dunia dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh PGN. Target pembangunan infrastruktur gas bumi dapat dimaksimalkan. Ragam komponen infrastruktur gas bumi rata-rata impor sehingga saat harga minyak dunia turun mempengaruhi penurunan harga-harga komponen infrastruktur gas bumi.

Pipa Gas untuk Semua

Pembangunan infrastruktur gas bumi mendatangkan dampak positif, karena pipa gas yang dibangun dan dioperasikan oleh PGN dapat dimanfaatkan bersama. Hingga akhir tahun 2015 sudah lebih dari 6.470 km terbangun. Menurut informasi dari Head of Corcomm PGN, Irwan Andri Atmanto bahwa dari 6.470 km pipa gas ada sekitar 2.400 km yang PGN buka akses untuk dapat dimanfaatkan bersama.

Pembukaan akses jalur pipa gas untuk dimanfaatkan bersama merupakan salah satu cara agar pasokan gas bumi dapat lancar dan semakin luas menjangkau masyarakat. Irwan menambahkan bahwa belum ada perusahaan gas di Indonesia yang membuka akses sepanjang yang dimiliki oleh PGN. PGN mengoperasikan 76 persen pipa gas yang ada di Republik Indonesia.

Jangkauan Pengguna PGN

Sebagai sumber energi yang aman, efisien, dan ramah lingkungan sudah selayaknya gas bumi menjadi pilihan menjalankan kehidupan dari skala rumah tangga, UKM hingga skala industri besar. Sedangkan, pelanggan gas bumi PGN dari pihak mal menggunakan gas bumi tidak hanya keperluan dapur, melainkan juga menggunakan untuk pembangkit listriknya. Demi semakin membumikan penggunaan gas bumi PGN tidak hanya merangkul pelanggan skala besar, melainkan mulai menyasar pelanggan skala rumah tangga.

Untuk skala rumah tangga PGN menyediakan jaringan gas (jargas) bagi masyarakat yang membutuhkan. Gas bumi dari PGN dapat menghemat pengeluaran tiap rumah tangga. Estimasi pengeluaran per bulan jika menggunakan gas bumi dari PGN 40-50 ribu Rupiah. Sedangkan, jika dalam sebulan 1 rumah tangga menggunakan gas tabung 12 kg mereka mengeluarkan sekitar 150 ribu Rupiah. Selain dapat menghemat pengeluaran rumah tangga per bulan, gas bumi dari PGN pun lebih aman dibandingkan dengan gas tabung.

Untuk sektor transportasi PGN juga makin gencar akan keunggulan penggunaan gas bumi. Para supir Bajaj didorong untuk beralih dari BBM (bahan bakar minyak) ke BBG (bahan bakar gas). Para supir yang beralih ke BBG dapat meningkatkan pendapatan, karena BBG irit sehingga mereka dapat menekan pengeluaran untuk pembelian bahan bakar Bajaj. Selain hemat, BBG juga dapat semakin memperpanjang usia mesin Bajaj, karena BBG merupakan energi yang ramah dengan mesin.

Sektor transportasi berskala besar pun menjadi target dari pembumian gas bumi. PGN menjalin kerjasama dengan Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia), Ditjen Hubla (perhubungan laut), dan ASDP (Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan). 

Pengeluaran terbesar transportasi laut adalah pada komponen bahan bakar. Sebagai ilustrasi, untuk operasional kapal laut pada saat ini Pelni menggunakan BBM sekitar 33,4 juta liter per bulan. Sementara oleh ASDP, sebesar 3,5 juta liter per bulan sedangkan kapal perintis milik Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan sebesar 14,4 juta liter per bulan.

Menurut Menteri BUMN, Rini M Soemarno bahwa penggunaan BBG lebih efisien serta membuat ongkos transportasi laut di Indonesia bakal lebih murah dan bersaing. Perpindahan dari BBM ke BBG dapat menekan pengeluaran bahan bakar armada kapal laut. Tarif transportasi laut yang terjangkau, maka akan menjadi pilihan masyarakat dalam bepergian. 

Transportasi laut merupakan tulang punggung dalam Nawacita pemerintahan Jokowi -- JK yang mengedepankan pembangunan tol laut dan memajukan kemaritiman di Indonesia. Jokowi mengatakan bahwa sudah saatnya kita berhenti memunggungi laut. Kini saatnya menjadikan laut beranda Indonesia. Jalesveva Jayamahe (di lautan kita jaya).

Penutup

Membumikan gas bumi hingga ke pelosok negeri merupakan salah satu agenda nasional. Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso mengungkapkan bahwa konversi penggunaan BBM menjadi BBG penting untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Semakin massalnya penggunaan gas bumi dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, maka akan semakin mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM. Berdasarkan data BPS (Biro Pusat Statistik) mencatat neraca perdagangan minyak Indonesia masih defisit.

Sedangkan, neraca perdagangan gas pada grafik surplus. Oleh sebab itu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu bersinergi membuat program sosialisasi agar penggunaan gas bumi di Indonesia semakin meningkat dari skala rumah tangga hingga skala industri besar. Semakin banyak masyarakat beralih ke gas bumi, maka Indonesia berdaulat secara energi dan tidak perlu mengimpor lagi. Sebab kedaulatan sebuah negara dapat dilihat dari kedaulatan energi negara tersebut.

Referensi: 1, 2, 3  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun