Mengatasi kemacetan di Jakarta atau kota-kota di Indonesia memerlukan sinergi antara institusi polisi dengan pemerintah. Sinergi tersebut untuk membuat kebijakan bersama yang dapat digulirkan untuk mengatasi kemacetan seperti pemberlakuan usia kendaraan yang dapat melintasi beberapa jalan protokol atau utama, membatasi penerbitan STNK bagi kendaraan baru di Jakarta atau kota-kota di Indonesia, mengadopsi kebijakan seperti di Singapura dengan memberikan warna plat yang berbeda dalam setiap mobil dan itu memiliki arti yang berbeda-beda. Contoh: plat warna merah dan hitam, plat merah melambangkan mobil weekend car, yang artinya mobil hanya boleh keluar saat hari-hari di akhir pekan dan memiliki jam yang khusus.
Selain itu, ada juga plat hitam yang melambangkan mobil itu dapat keluar setiap hari, namun akan memiiki pajak yang sangat tinggi. Kemudian, Indonesia juga bisa membuat peraturan dengan cara menciptakan ERP (Electronic Road Pricing). Di Singapura pemberlakuan ERP mampu menertibkan menertibkan kawasan yang selalu padat akan kendaraan sehingga orang yang ingin ke sana menggunakan mobil pribadi dapat berpikir untuk melewati jalan tersebut, karena diwajibkan membayar biaya yang tinggi.
Pemberlakuan tarif parkir yang tinggi juga dapat mengurangi penggunaan kendaraan.
Tempat parkir di Indonesia cenderung murah, sedangkan di Singapura biaya mobil parkir per jam mahal. Di jam pertama bisa Rp10.000 dan akan dinaikkan lagi setiap jamnya menjadi Rp 12.500 atau Rp 15.000. Sedangkan di Indonesia sistem parkirnya sangat berbeda, untuk jam pertama harganya Rp 5.000 atau Rp4.000 dan di jam berikutnya bisa menjadi Rp3.000 atau tetap. Pemberlakuan tarif parkir dapat yang tinggi, mungkin setiap orang akan berpikir untuk memakai kendaraan pribadinya.
Â
Penutup
Penanganan macet bukan hanya tugas polisi RI, namun diperlukan sinergi antara pembuat kebijakan (pemkab, pemkot, dan pemprov). Sinergi penanganan macet suatu kota akan semakin dapat menemukan solusi yang tepat dan menjawab persoalan tersebut. Tingkat kebahagiaan penduduk di suatu kota berkaitan pula dengan penanganan kemacetan, karena kota yang selalu macet akan menghasilkan penduduk yang stress tak berkesudahan. Penduduk yang semakin meningkat kadar stressnya akan mengurangi produktivitas mereka. Penurunan produktivitas akan pula berimbas dengan penurunan produktivitas kota tersebut.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H