Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Guru - Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gaya Hidup Sehat

25 Desember 2014   07:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:29 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bau sering dijadikan respons awal terhadap suatu stimulus. Tiap orang memiliki beragam interpretasi terhadap suatu bau. Bau yang tercium akan melibatkan otak dalam memberikan tanggapan. Ketika bau bumbu nasi goreng dalam wajan tercium, maka segera terbayang nasi goreng lezat dalam piring bertabur kerupuk. Sebaliknya, bau dari toilet identik dengan bau pesing dan bau-bau yang tak enak sama sekali, apabila tercium hidung.

Sekolah kami amat peduli dengan kebersihan toilet. Awalnya program ini belum mendapat dukungan maksimal dari para siswa. Mereka sering abai untuk menjaga kebersihan toilet. Padahal toilet memegang peran vital dalam mendukung keberhasilan beragam kegiatan di sekolah. Bayangkan andai toilet kotor dan kumuh, para siswa akan berusaha keras untuk tidak buang air besar di toilet tersebut. Jika toilet kotor dan kumuh, berapa banyak dari mereka yang rela menahan untuk tidak buang air kecil. Kebiasaan menahan buang air kecil tentu akan berakibat kencing batu. Sebaliknya, kebiasaan menahan buang air besar akan menimbulkan gas-gas yang mencemari lingkungan sekolah.

Menjaga kebersihan toilet di sekolah kami dilakukan dengan melibatkan banyak pihak. Kepala sekolah menekankan hal tersebut dalam briefing kepada seluruh guru. Hal yang disampaikan oleh kepsek sudah diketahui oleh pihak yayasan. Satu kata antara pihak yayasan dan kepsek dalam menjaga kebersihan toilet. Para guru lalu menyampaikan tentang pentingnya menjaga kebersihan toilet dalam perwalian. Di sekolah kami terdapat tiga tempat sampah dalam toilet. 1 tempat sampah untuk sampah kering, 1 tempat sampah untuk sampah basah dan 1 tempat sampah khusus sampah sisa pembalut. Ketiga tempat sampah tersebut untuk mendidik para siswa agar mau menjaga kebersihan toilet dengan memilah sampah, sebelum membuang ke tempat sampah. Program toilet yang higienis di sekolah kami masih terus berlangsung, karena membudayakan gaya hidup sehat adalah suatu proses berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun