Keputusan Makhamah Agung yang memperbolehkan Kepala Daerah dijabat orang berusia 30 tahun membuka peluang anak muda maju sebagai pemimpin.
Perbedaan usia menjadi suatu hambatan besar apabila anak muda itu nantinya terpilih melalui proses Pilkada. Terlepas dari prasangka buruk dinasti politik, artikel ini lebih membahas cara agar anak muda itu mampu sukses memimpin sebagai Kepala Daerah.
Ada 3 faktor utama yang harus dilakukan oleh anak muda ini agar mendapatkan legitimasi dan kepercayaan supaya mereka yang bekerja di bawahnya mau mengikuti arahannya.
1. Peka dan Ada untuk Tim
Seorang pemimpin harus peka terhadap keadaan timnya. Dia harus mampu mendengar apa yang menjadi keluhan bawahannya.
Jangan langsung jumping into conclusion apabila mendengar keluhan apalagi ide dari orang yang kita pimpin.
Seorang pemimpin muda Kepala Daerah harus bisa dijangkau oleh para bawahan maupun masyarakat, maksudnya mau turun kebawah demi berbincang langsung.
Melalui cara ini maka legitimasi dan kepercayaan seorang pemimpin Kepala Daerah meskipun berusia muda dapat dicapai.
2. Bentuk Budaya Terbuka
Seorang pemimpin muda sebaiknya membuang gaya kepemimpinan hirarki kemudian membentuk budaya terbuka. Perlu ada waktu untuk berbicara berdua saja kepada karyawan membincangkan masa depan mereka di tim.