Mohon tunggu...
Christian Bona
Christian Bona Mohon Tunggu... Lainnya - Suka Menulis

Menulis sebagai sarana berbagi pandangan dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Intip Sistem Student Loan di Inggris, Bisakah Diterapkan di Indonesia?

1 Juni 2024   10:31 Diperbarui: 1 Juni 2024   10:45 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unsplash/Javier Trueba

Keresahan para mahasiswa terlihat di berbagai media. Demo dan protes mahasiswa menjadi sorotan nasional.

Naiknya UKT membuat banyak sekali mahasiswa harus putus kuliah atau cuti. Bahkan banyak diantara mereka terjerat pinjol.

Meskipun Nadiem Makarim berencana untuk menghentikan sementara kenaikan UKT yang tidak rasional ini.

Namun, tetap saja penghentian "sementara" tersebut tidak dapat meredam kenaikan UKT di kemudian hari.

Akhirnya mencuat sebuah ide untuk memberlakukan Student Loan bagi mahasiswa. Cara ini bisa menjadi solusi.

Akan tetapi bagaimana sistem Student Loan ini seharusnya bekerja? Mari kita intip dahulu sistem Student Loan Inggris yang sudah lama berdiri.

Student Loan di Inggris

Unsplash/Simon Frederick
Unsplash/Simon Frederick

Ada dua jenis Student Loan di Inggris yaitu:

  • The Tuition Fee Loan untuk membayar UKT
  • The Maintanance Loan untuk membayar biaya hidup ketika kuliah

Pemerintah Inggris membatasi jumlah pembayaran Student Loan per tahun ketika mahasiswa telah tamat kuliah.

Ini dimaksudkan untuk tidak membebani keuangan mahasiswa pasca lulus. Tidak boleh melebihi 9000 pundsterling.

Kemudian mahasiswa diwajibkan membayar Student Loan apabila pendapatannya per tahun melebihi 21.000 poundsterling.

Dengan bunga tidak lebih dari 9%. Bila pendapatan mahasiswa masih dibawah itu maka tidak perlu membayar Student Loan.

Student Loan akan dicabut apabila telah berumur lebih dari 30 tahun atau mahasiswanya meninggal dunia.

Masalah di Indonesia

Ada beberapa masalah di Indonesia sehingga sistem Student Loan semacam ini sulit diberlakukan.

Pertama, Indonesia masih darurat lowongan kerja sehingga sulit bagi mahasiswa dipastika bekerja setelah lulus.

Kedua, UMR yang rendah membebani para mahasiswa untuk membayar Student Loan apabila diberlakukan.

Pemerintah harus memikirkan bagaimana sistem pembayaran Student Loan ini diberlakukan setelah mahasiswa lulus.

Apakah melalui skema pemotongan gaji secara langsung setiap bulan dari perusahaan atau perpajakan?

Sistem yang bersih dan transparan harus direncanakan secara matang agar tidak timbul prasangka buruk antara mahasiswa dan pemerintah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun