Saat itu aku sempat berpikir sejenak. Apa yang telah dilakukan saudaraku dengan memberikan dua jawaban yang berbeda, kenyataannya menjadi sebuah paradoks dalam kehidupan kita sehari-hari. Saat aku melihat tayangan di sosial media. Di situlah aku bisa melihat secara vulgar apa yang disampaikan oleh pemilik konten.Â
Apakah mereka sudah memilah dan memilih konten itu untuk ditayangkan atau disampaikan seperti yang dilakukan oleh saudaraku itu? Entahlah ..., karena aku tidak pernah melakukan survei untuk itu.
Kalau begitu, biarlah aku saja yang memilah dan memilih konten-konten yang akan aku lihat. Eh, kok jadi ngelantur ngomongin konten-konten ...
Setelah itu aku melanjutkan pekerjaanku. Beberapa saat kemudian si bapaknya saudaraku itu datang dengan membawa dua buah sukun untukku.
Alhamdulillah dapat rejeki meski masih kepikiran tentang dua jawaban yang berbeda tadi.
Dear Diary ..., apakah pemberian dua buah sukun itu bisa menjadi penjelasannya? Karena hanya aku yang diberi, sedangkan tetangga sebelah tidak.
Solo. 04.01.2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H