Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Buah Nona atau Mulwo Gundul yang Sudah Semakin Langka tapi Mempunyai Banyak Manfaat

27 Juli 2019   11:57 Diperbarui: 22 April 2021   13:01 1652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mulwo (buah nona) - dokumen pribadi

Orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Itulah penggalan syair lagu milik Koes Plus yang menceritakan kesuburan dan kekayaan hayati di Nusantara. 

Berbagai macam pohon buah-buahan dapat tumbuh subur dan memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Saking banyaknya sehingga kita sering terlena dan tidak memperhatikan kelestarian hidup dari pohon buah-buahan tersebut.

Salah satunya adalah pohon buah mulwo atau buah nona. Mengapa disebut buah nona? Karena spesies pohon buah ini bernama ilmiah Annona reticulata L. Sehingga orang akan mudah menyebutnya dengan kata pertama dari nama latinnya, yaitu buah nona. 

Tumbuhan buah nona atau mulwo ini tergolong ke dalam genus Annona, yang memiliki kekerabatan dengan sirsak (Annona muricata) dan srikaya (Annona squamosa). Dalam bahasa Inggris buah mulwo dinamai custard apple atau sweetsop.

Mulwo (buah nona) - dokumen pribadi
Mulwo (buah nona) - dokumen pribadi
Buah mulwo bentuknya seperti srikaya tetapi kulit buahnya lebih halus dan lekuk-lekuk buahnya tidak terlalu tajam serta tidak berduri seperti sirsak. Laman Wikipedia memperkirakan mulwo merupakan tumbuhan asli kawasan Karibia dan Amerika Tengah, yang kemudian menyebar di daerah tropis di seluruh dunia. 

Daerah penyebarannya relatif merata di Indonesia dan memiliki aneka nama lokal, yakni serba rabsa (Aceh), buah nona (Melayu), buah unah (Lampung), manowa (Sunda), mulwo, kemulwo, menuwo (Jawa Tengah), binuwa (Madura ), anona (Flores), nonadae lok (Rote), srikaya susu (Bugis), srikaya doke (Makasar), Manunang (Bolaang Mongondow), boinon (Kai), buah nyonya (Ambon).

Kini tanaman buah nona, kalau di daerah penulis (Solo) sering disebut mulwo gundul, sudah semakin langka. Tanaman ini sulit dijumpai lagi karena sudah tidak banyak yang menanamnya. Mungkin karena rasa dan tekstur buahnya yang berbeda dengan kedua kerabat dekatnya, sirsak dan srikaya.

Tekstur buah mulwo (daging buahnya) ini sebenarnya lebih lembut dan seperti terasa berpasir saat di mulut. Untuk rasa, buah mulwo memiliki rasa yang lebih khas dan cenderung manis, tetapi menurut penulis tidak kalah dengan sirsak atau srikaya, hanya masalah selera saja. 

Tetapi tetap saja buah mulwo kalah populer dibanding srikaya atau sirsak sehingga tanaman ini semakin langka.

Bahkan di daerah penulis tanaman ini sering dikaitkan dengan hal gaib. Kata orang-orang tua pohon mulwo sering dianggap ada makhluk halus 'penunggu'nya. 

Tetapi penulis belum pernah membuktikan keberadaan makhluk halus itu meskipun di halaman depan rumah saudara yang berjarak dua rumah dari tempat tinggal penulis masih ada tersisa satu pohon mulwo gundul dan sekarang sedang berbuah.

Terlepas dari itu semua sebenarnya banyak manfaat yang terkandung dari pohon mulwo gundul ini. Secara tradisional antara lain :

- rebusan akarnya dapat dipakai untuk penurun demam.

- getah kulit akarnya dipakai sebagai obat sakit gigi.

- kulit kayunya bersifat astringent, dan rebusannya diolah menjadi tonic (penguat) untuk mengobati gangguan perut.

- rebusan daunnya digunakan sebagai obat pembasmi cacingan.

- daun yang dilumatkan dimanfaatkan sebagai obat bisul.

- buah yang belum matang dan dikeringkan dimanfaatkan untuk obat diare atau disentri.

Menurut Hamidah, dosen Sain dan Teknologi Unair Surabaya, buah nona (mulwo) juga mempunyai khasiat potensial dalam industri obat karena mengandung senyawa acetogenin untuk antikanker dan alkaloid untuk mengatasi gagal ginjal (antaranews.com).

Sayangnya buah ini sudah tidak banyak dilirik orang. Tetapi mengingat begitu banyaknya manfaat dari tanaman mulwo ini alahkah baiknya kita ikut melestarikan keberadaannya agar tidak punah dari bumi Nusantara ini. 

Tanaman mulwo termasuk tananam pohon berkayu di daerah tropis dengan ketinggian tanah kurang dari 600 mdpl dan dapat mencapai tinggi 7 m.

Tanaman mulwo tidak memerlukan perlakuan khusus untuk pertumbuhannya. Bahkan dapat ditanam dalam pot atau drum bekas yang besar berdiameter minimal 40 cm dan tinggi 50 cm, karena tanaman mulwo merupakan tanaman buah yang mempunyai perakaran yang kuat dan banyak serta dapat berkembang besar. 

Tanaman mulwo dalam pot biasanya berasal dari perbanyak vegetatif (cangkok, setek, sambung pucuk) mulai berbunga umur 2 tahun dan 3,5 -4 bulan sudah masak dan bisa dipetik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun