Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ramadan dan Hati yang Terbelenggu

30 Mei 2019   14:54 Diperbarui: 30 Mei 2019   14:59 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena hati terbelenggu kembali oleh gemerlapnya perhiasan dunia 

Dan nafsu untuk memenuhi kehendak dua pertiga perut

Aku di penghujung Ramadhan

Menjaga hati agar tetap bergetar saat mengumandangkan takbir 

Merasuk ke dalam jiwaku meskipun hanya sedikit

Kelak dia akan datang lagi 

Menjadi suatu masa ketika tiada lagi jarak antara aku dan Tuhanku

Tuhan ... masihkah Engkau mencintaiku.

Solo.30.05.2019

Bomowica

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun