Di diantara malam-malam seribu bulan
Menghilang sesaat dari hingar bingar gemerlapnya kehidupan duniaÂ
Tersesat dalam keindahan dan keheningan semesta
Menjadikan malam itu penuh kemuliaan hingga terbit fajar
Hati ini merintih menjerit merobek langit memanggil namanyaÂ
Tapi tidak juga dia mendekat merantai tetes-tetes embun di hatiku
Aku ingin sejenak kembali terlena bersamanya di batas cakrawala
Namun dia tetap pergi selangkah demi selangkah meninggalkanku
Aku tidak bisa menaklukkan diriku sendiri
Karena nafsu meningkat di penghujung Ramadhan
Kembali fitrah hanya di mulut saja
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!