Kurma baik ruthab maupun tamr adalah makanan yang manis. Kedua jenis makanan itu paling disukai oleh nabi. Tapi jika tidak bisa mendapatkan salah satu dari keduanya maka beliau minum dengan satu tegukan air putih untuk berbuka.Â
Jadi tidaklah pas kalau mengatakan 'berbukalah dengan yang manis' adalah sebuah anjuran (sunah). Yang dianjurkan (disunahkan) adalah berbuka puasa sesuai dengan urutannya seperti hadis nabi diatas karena ketiganya (ruthab, tamr, dan air putih) sama-sama dianjurkan oleh nabi untuk berbuka. Â
Memang makanan dan minuman yang manis lebih didahulukan sesuai urutan tapi tidak serta merta mengesampingkan satu tegukan air untuk berbuka seperti apa yang telah dicontohkan oleh nabi.
Jadi ungkapan 'berbukalah dengan yang manis' hanyalah sebuah iklan untuk mempromosikan salah satu produk minuman. Dan yang terpenting lagi bagi kita yang berpuasa adalah segera menyegerakan berbuka baik dengan yang manis maupun satu tegukan air putih tawar.
Sumber bacaan
https://muslim.or.id/46638-tidak-ada-sunnah-berbuka-dengan-yang-manis.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H