Aku kembali ke ruang tamu. Perlahan kubuka tempat pensil milik Alice dan kulihat sebuah tulisan di sobekan kertas itu ... Andung. Angin dingin berhembus pelan meniup belakang leherku. Seketika merinding lagi bulu kudukku.
"Aku menyukai Alice ...."
Terdengar suara menggema berkali-kali disela-sela tawa seorang anak kecil di ruang tamu. Aku pun bersiap mengayunkan seblak sapu lidi tersebut seandainya Mbak Andung tiba-tiba muncul di hadapanku. Tapi perlahan-lahan suara dan tawa itu menjauh dan menghilang ditelan keheningan serta dinginnya udara malam itu. Mungkin Mbak Andung benar-benar takut dengan seblak sapu lidiku ....
Solo.06.08.2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H