"Oo ... Kakak suka gangsingan? Sama ... aku juga suka," kata sang gadis.
Dia mencoba mendekati Sono untuk melihat gangsingan itu. Tetapi tangannya segera ditarik dan ditahan oleh ibunya. Langkah sang gadis pun terhenti.
Sono hanya tersenyum simpul sambil menggaruk-garuk kepalanya mendengar penjelasan dan kelakuan anak gadis itu.
"Kok beli dua, Kak? Pasti buat oleh-oleh pacarnya, ya?" tanya si gadis menggodanya.
"Eh ... anu, anu ... tadi itu, ee ...." kata Sono kelabakan mendengar pertanyaan itu.
"Hmm ... rupanya selain jagoan Kakak juga romantis dan sayang sama ceweknya."
"Ee, ee ... bukan, bukan begitu ... tadi itu ...." kata Sono tersipu malu.
"Namaku Putri. Kakak siapa?" tanya Putri sambil tersenyum manis.
Sono yang pendiam dan jarang bergaul dengan teman-teman perempuan di sekolahnya dibuat gelagepan di hadapan Putri. Tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulutnya untuk menjawab pertanyaan Putri. Dia hanya membisu menatap ke arah Putri, seolah-olah terpesona oleh wajah manisnya.
"Sudah, Putri. Ayo kita pulang. Jangan menggoda mereka terus," ajak Sang Ibu kepada anak gadisnya.
"Yah, Ibu ... aku belum tahu namanya," kata Putri sedikit kecewa.