Hamparan ladang bebatuan telah berubah
Gersang senja telah berselimutkan daun daun hijau
Ladang tempat engkau mengajari aku menjadi petani
Bersolek indah, tunas jagung merekah indah menyapa mentari
Gemulai daun padi meliuk tarian musim di sapa angin
Di pondok , gubuk tua ada batu tempat engkau meniti jagung,
Masih ada sisa kayu, potongan terbakar
Di sudut pondok  tertancap kuat kayu tempat engkau memintal benang
Ya benang dari kapas
Dan
 aku telah menaburkan benih benih kapas
Mereka akan tumbuh menghiasi ladangku
Mengitari pondok dengan mahkota putih seputih rambutmu
Di sepih waktu
Rajutan sunyi pondok aku rindu menatap wajahmu
Rindu suguhan kopi dari tanganmu
Bergetar menahan gejolak rindu,
Gejolak perjuangan
Tangan gemetar telah tiada
Mama
Selamat Natal, Natal tanpamu
Penyair ladang batu
23 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H