Menari di cela daun daun jagung, padi, umbi- umbian
Langkahmu tertatih, gemetar menginjak bebatuan
Kadang engkau harus duduk dan perlahan menurunkan kakimu
Menjangkau tapak selanjutnya
Hari mulai gelap dan kadang engkau masih menapak jalan sunyi
Dengan tongkat kayu engkau pastikan langkahmu tidak terantuk
Serentak terus melantukan doa Rosario pada Bunda Maria
Masih setia engkau memasak Wata Nego
Tak lupa membuatkan kopi untuk ayah. Saat itu kopi engkau campur dengan garam
Ayah tanpa protes menikmati.
Di tegukan terakhir.....
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!