Petar Segrt, pelatih Tajikistan, adalah sosok yang hangat dan ramah dengan suara lantang. Namun, setelah mendapatkan popularitas karena pesonanya di Piala Asia, kini dia menjadi sorotan setelah timnya melaju ke perempat final.
Tajikistan, sebagai satu-satunya tim debutan di Piala Asia yang diselenggarakan di Qatar, awalnya terabaikan dan dianggap sebagai tim kecil saat babak grup dimulai. Sebagian besar perhatian dan ekspektasi tertuju pada tim-tim yang telah lebih dulu dikenal di kancah sepakbola Asia. Namun, dalam sebuah kejutan besar, Tajikistan mampu mengubah pandangan tersebut.
Meskipun minim pengalaman dalam ajang ini, Tajikistan berhasil menarik perhatian dengan penampilan yang meyakinkan. Mereka tidak hanya mencapai babak gugur, tetapi juga memberikan kejutan dengan mengalahkan tim-tim yang diunggulkan. Hal ini menunjukkan bahwa di dunia sepakbola, tidak selalu tim dengan nama besar yang akan meraih sukses.
Kesuksesan Tajikistan di Piala Asia tidak hanya membanggakan bagi negara mereka sendiri, tetapi juga menjadi inspirasi bagi tim-tim lain yang mungkin dianggap remeh. Prestasi ini mengingatkan kita akan pesona sepakbola, di mana setiap tim memiliki kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan mengubah sejarah, tidak peduli seberapa kecil atau besar namanya.
Tajikistan membuat gebrakan yang mengagetkan dengan mencapai babak gugur sebelum akhirnya menciptakan kejutan besar di turnamen dengan mengalahkan Uni Emirat Arab melalui adu penalti di babak 16 besar pada hari Minggu. Pencapaian ini bukan hanya mengejutkan kawasan, tetapi juga mencerminkan keberanian dan determinasi tim untuk menghadapi lawan-lawan yang jauh lebih diunggulkan. Langkah Tajikistan ini memperlihatkan bahwa dalam dunia olahraga, semangat juang dan persiapan yang matang bisa mengalahkan segala prediksi dan statistik yang ada.
Kemenangan Tajikistan atas Uni Emirat Arab tidak hanya sebuah prestasi, tetapi juga sebuah cerminan dari semangat perjuangan yang ada dalam tim. Meskipun dihadapkan pada tekanan dan ketegangan adu penalti, para pemain Tajikistan tetap menunjukkan keberanian dan ketenangan yang luar biasa. Moment ini tidak hanya menjadi sejarah baru bagi sepakbola Tajikistan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang yang percaya bahwa mimpi bisa diwujudkan melalui kerja keras dan kepercayaan diri.
"Kami sekarang adalah kuda hitam dalam turnamen ini. Tidak ada yang tahu seberapa jauh kita bisa pergi. Saya tidak memiliki batasan untuk pemain saya, mereka lagi-lagi membuat saya kagum," kata Petar Segrt, yang berusia 57 tahun, kepada para wartawan.
Petar Segrt, seorang pelatih yang telah menjelajahi berbagai tempat dan memiliki pengalaman melatih tim sepakbola di negara-negara seperti Georgia, Afghanistan, dan Maladewa, kini telah menjadi pahlawan di Tajikistan dalam waktu singkat. Kepopulerannya yang melejit dalam seminggu terakhir tidak hanya berkat keberhasilan timnya di lapangan, tetapi juga karena kepribadiannya yang hangat dan karismanya yang memikat. Bagi masyarakat Tajikistan, kehadiran Segrt membawa semangat baru dan harapan akan prestasi yang lebih gemilang di masa depan.
This man is just different vibe. Petar Segrt. pic.twitter.com/BoMyZhcM6K--- Sevens Football (@sevensftbl) January 28, 2024
Dalam peran barunya sebagai pelatih tim nasional Tajikistan, Segrt tidak hanya membawa pengalaman yang luas, tetapi juga dedikasi yang luar biasa untuk membimbing dan memotivasi para pemainnya. Keberhasilan Tajikistan di Piala Asia menjadi bukti nyata akan kualitas kepemimpinan dan keterampilan taktis Segrt. Bagi banyak penggemar sepakbola di Tajikistan, Segrt bukan hanya sekadar pelatih, tetapi juga simbol kebanggaan nasional yang membangkitkan semangat juang dalam setiap pertandingan.
Sikap hangat dan pertunjukan karismatik Petar Segrt tidak hanya sekadar kepribadian, tetapi juga strategi cerdas untuk mengalihkan sorotan dari skuat muda yang dimilikinya. Dengan fokus pada kepemimpinan dan pesona pribadinya, Segrt berhasil menarik perhatian publik dan media, sehingga memberikan ruang bagi para pemain muda untuk berkembang tanpa terlalu banyak tekanan. Taktik ini terbukti berhasil, karena memungkinkan para pemain untuk fokus pada permainan mereka tanpa merasa terbebani oleh ekspektasi yang berlebihan.
Dengan mengalihkan perhatian kepada dirinya sendiri, Segrt mampu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran dan pertumbuhan para pemain muda. Hal ini mencerminkan kebijaksanaan dan kepeduliannya sebagai seorang pelatih yang tidak hanya memperhatikan hasil akhir, tetapi juga perkembangan individu dan tim secara keseluruhan. Dengan strategi ini, Segrt tidak hanya menciptakan sebuah tim yang sukses secara kompetitif, tetapi juga membangun fondasi untuk masa depan yang cerah bagi sepakbola Tajikistan.
"Seperti saat Anda memiliki anak-anak, Anda harus menunggu momen yang tepat," kata Segrt saat ditanya apakah kepribadiannya melindungi timnya selama babak grup.
"Sekarang mereka siap... Saya masih akan mencoba menempatkan semua tekanan pada diri saya, tetapi mereka harus bekerja seperti orang dewasa dan melakukannya sendiri."
Dengan hanya kebobolan satu gol melawan Qatar, meraih kemenangan comeback atas Lebanon, dan hampir mengalahkan UAE dalam 90 menit sebelum mengeluarkannya dalam adu penalti, membuktikan bahwa timnya mungkin lebih baik daripada peringkat mereka yang ke-106.
"Kami termasuk delapan tim terbaik di Asia," kata Segrt, yang timnya akan menghadapi Irak atau Yordania selanjutnya.
Segrt dari Kroasia selalu menekankan pentingnya bersalaman dengan semua orang di ruangan sebelum konferensi persnya. Hal ini merupakan sesuatu yang katanya telah dilakukan sebagai tanda hormat selama 27 tahun.
"Saya berasal dari latar belakang yang sangat miskin, situasi yang sangat sulit di Yugoslavia lama dan di Jerman. Saya belajar untuk menghormati semua orang karena bagi saya, sebagai seorang anak, itu sangat sulit," katanya.
"Saya tidak pernah melupakan dari mana saya berasal... Saya pikir saya memiliki jiwa yang jujur, ini hal yang paling penting bagi saya."
Gaya manajemennya jelas membuat kesan di para pemain muda, yang memeluknya dan merusak kacamatanya ketika mereka lolos ke babak 16 besar.
"Beliau selalu positif setiap saat, sangat baik hati. Tetapi beliau tahu kapan harus bersikap ramah dan baik, dan kapan harus tegas dan ketat terhadap kami," kata bek Tajikistan, Zoir Dzhuraboev.
Ketika beberapa pemain duduk di tanah di bangku cadangan sebelum adu penalti melawan UAE, Segrt dengan tegas meminta mereka untuk bangkit kembali dan menunjukkan barisan yang solid, berdiri bahu-membahu.
"Saya pikir hal yang paling penting adalah membuat harmoni antara orang-orang," katanya. "Seorang pelatih yang dapat membuat dan membawa harmoni kepada orang-orang, inilah pelatih yang baik dan sukses."
Kontrak Segrt akan berakhir setelah Piala Asia tetapi tidak ada keraguan di mana kesetiaannya berada.
"Kita akan lihat dalam beberapa hari ke depan, tetapi saya harus mengatakan bahwa Tajikistan adalah negara pertama saya," katanya.
Penutup
Petar Segrt bukan hanya seorang pelatih, tetapi juga seorang pemimpin yang inspiratif bagi timnya. Dengan kepribadian yang hangat, kebijaksanaan, dan kemampuannya untuk membangun harmoni di antara pemainnya, dia telah membawa Tajikistan ke puncak kesuksesan yang tidak terduga di Piala Asia. Segrt bukan hanya menjadi pahlawan nasional bagi negaranya, tetapi juga teladan bagi para pelatih di seluruh dunia.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H